Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101880
Title: Produksi Flavonoid Daun Jawer Kotok (Coleus atropurpureus L. Benth) pada Jenis Pupuk Kandang dengan Dosis yang Berbeda
Authors: Aziz, Sandra Arifin
Kurniawati, Ani
Respita, Intan Annisa
Issue Date: 2019
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Tanaman jawer kotok mengandung saponin, flavonoid, alkaloid, polifenol, kuersetin, dan minyak atsiri. Daun jawer kotok banyak digunakan sebagai bahan pengobatan, namun belum didukung oleh informasi penelitian mengenai teknik budidaya yang tepat untuk meningkatkan senyawa metabolit sekundernya. Selain itu, belum terdapat informasi yang jelas mengenai posisi daun maupun fase pertumbuhan terbaik untuk menghasilkan senyawa bioaktif pada tanaman jawer kotok. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei 2018 sampai Januari 2019 di lapangan Kebun percobaan Cikabayan IPB, Dramaga, Bogor. Percobaan 1 bertujuan menentukan posisi daun ke-1 sampai 4 pada fase vegetatif dan generatif yang menghasilkan metabolit sekunder tertinggi (karotenoid, antosianin, dan flavonoid) dan untuk menentukan korelasi antara kandungan metabolit sekunder dengan kadar hara (NPK) dari setiap posisi daun. Data hasil kadar NPK daun dan senyawa bioaktif daun pada setiap posisi daun dan fase pertumbuhan dibandingkan dengan menggunakan uji t-student serta dilakukan uji korelasi antar kadar NPK daun dengan senyawa bioaktif yang terkandung. Percobaan 2 bertujuan mengetahui pengaruh jenis atau dosis pupuk kandang sapi, ayam, kambing, dan campuran ketiganya terhadap produksi total flavonoid jawer kotok, serta mengetahui pengaruh interaksi jenis dan dosis pupuk kandang sapi, ayam, kambing, dan campuran ketiganya dalam produksi total flavonoid daun jawer kotok. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan dua faktor. Faktor pertama adalah empat jenis pupuk kandang (pupuk kandang sapi, pupuk kandang ayam, pupuk kandang kambing dan pupuk kandang campuran sapi, ayam, dan kambing 3:2:1 v/v/v). Faktor kedua, yaitu pemberian dosis pupuk kandang yang terdiri dari empat taraf (0, 5, 10, dan 15 ton ha-1). Hasil percobaan 1 menunjukkan bahwa tanaman pada fase vegetatif memiliki kadar karotenoid, kadar antosianin, dan kandungan total flavonoid yang lebih tinggi daripada fase generatif. Daun ke-2 merupakan daun indikator yang kadar N, K berkorelasi positif dengan pigmen dan kandungan total flavonoid pada fase vegetatif. Percobaan 2, posisi daun ke-3 sebagai daun indikator dan memiliki korelasi lebih tinggi daripada daun posisi ke-2 di percobaan 1. Oleh karena itu, daun indikator dapat berasal dari posisi daun ke-2 atau daun ke-3. Hasil percobaan 2 menunjukkan jenis pupuk kandang tidak memberikan pengaruh nyata terhadap produksi total flavonoid, sedangkan dosis pupuk kandang memberikan pengaruh nyata terhadap produksi total flavonoid. Jika tanaman jawer kotok dipanen satu kali, cukup diberikan dosis pupuk kandang 5 ton ha-1 dan jika dipanen dua kali perlu diberikan dosis pupuk kandang 10 ton ha-1. Tidak terdapat pengaruh interaksi antara jenis dan dosis pupuk kandang terhadap produksi total flavonoid.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101880
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019iar.pdf
  Restricted Access
21.1 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.