Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101673
Title: Kapasitas Petani Pengelola Agrowisata dalam Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Digital untuk Pengembangan Usaha di Kabupaten Malang dan Bojonegoro
Authors: Amanah, Siti
Muljono, Pudji
Susanto, Djoko
Lestari, Niken
Issue Date: 2019
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Fluktuasi harga produk hortikultura berdampak pada kehidupan sosial petani yaitu penurunan pendapatan dan minat menjadi petani di kalangan anak petani. Oleh karena itu, agrowisata muncul sebagai upaya memberi nilai tambah pada usahatani yang dijalankan. Usaha agrowisata sangat bergantung pada pengembangan sumber daya manusia dalam memanfaatkan teknologi komunikasi digital untuk meningkatkan pendapatan dan mengelola rantai distribusi pemasaran. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kapasitas pengelola agrowisata dan pengembangan usaha agrowisata. Hasil analisis tersebut digunakan untuk merumuskan strategi pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi komunikasi digital. Pemanfaatan teknologi komunikasi digital telah membuka jalan untuk mengembangkan simpul informasi petani agrowisata. Hal ini berguna dalam merespon tren penyuluhan di masa depan yang terdesentralisasi. Teknologi komunikasi digital dapat memfasilitasi pola belajar situasional (situated learning) dengan menciptakan setting sosial yang mendorong keterlibatan peserta belajar dalam praktik menyelesaikan masalah usaha. Proses pembelajaran sosial melalui pengembangan kapasitas telah mendorong perubahan perilaku petani agrowisata untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan data dan analisis kualitatif. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Malang dan Bojonegoro di Jawa Timur pada bulan September-Oktober 2018. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Populasi petani pengelola agrowisata yang bergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di dua kabupaten berjumlah 460 orang. Penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dari populasi pengelola agrowisata di dua kabupaten tersebut sehingga diperoleh 215 sampel penelitian. Wawancara mendalam dilakukan terhadap penyuluh pemerintah, swasta, dan swadaya di bidang wisata berbasis pertanian. Hasil uji validitas 0,380– 0,824 dan nilai uji reliabilitas sebesar 0,855. Tujuan penelitian dijawab menggunakan analisis kuantitatif menggunakan statistik yang meliputi: (1) analisis deskriptif, (2) uji T, dan (3) analisis Partial Least Square (PLS). Hasil PLS menunjukkan pengaruh nyata dari profil petani pengelola agrowisata, ketersediaan teknologi digital, dan dukungan kelompok terhadap tingkat kapasitas petani memanfaatkan teknologi komunikasi digital dengan R2 sebesar 0,408. Selain itu, dukungan penyuluhan dan tingkat kapasitas petani memanfaatkan teknologi komunikasi digital berpengaruh nyata terhadap pengembangan usaha agrowisata dengan R2 sebesar 0,151. yang mendukung terhadap peningkatan kapasitaspetani memanfaatkan teknologi komunikasi digital yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal, ketersediaan infrastruktur digital, biaya yang dikeluarkan, tingkat pemasaran,tingkat kerja sama dengan pemangku kepentingan, dan tingkat pengembangan inovasi usaha. Faktor yang mendukung pengembangan usaha agrowisata secara langsung adalah ketersediaan penyuluh, ketepatan metode, intensitas penyuluhan, dan kapasitas petani dalam memanfaatkan TKD. Berbagai pemangku kepentingan memberikan jasa penyuluhan yaitu Kementerian Pariwisata, Pertanian, dan KUKM melalui dinas di setiap kabupaten/kota. Selain itu, ada perguruan tinggi lokal dan tingkat provinsi yang melakukan penyuluhan tematik seperti manajemen usaha dan peningkatan mutu budidaya. Pengurus Pokdarwis juga telah memiliki kapasitas dalam memanfaatkan teknologi komunikasi digital untuk menjalankan peran sebagai penyuluh swadaya dari petani ke petani. Pokdarwis telah berperan sesuai dengan fungsi yang diamanatkan oleh Undang-Undang No.14/2016 tentang Pariwisata Berkelanjutan sebagai motivator, penggerak, serta komunikator kepariwisataan berbasis Sapta Pesona. Pengurus Pokdarwis telah memanfaatkan teknologi komunikasi digital yang memungkinkan terjadinya proses belajar dan membantu individu menyelesaikan masalah secara kolektif. Hal ini sesuai dengan substansi dari pembelajaran situasional. Berdasarkan analisis konektivitas, Pokdarwis telah melakukan upaya memotivasi anggotanya untuk menyelesaikan masalah secara mandiri. Kehadiran Forum Pokdarwis tingkat kabupaten merupakan contoh dari jaringan komunikasi yang andal sebagai upaya mengembangkan pengetahuan yang bertumpu pada keragaman pendapat dan interpretasi. Hal ini meningkatkan keagenan individu dan keterbukaan terhadap sumber daya dan inovasi yang merupakan pilar dari pembelajaran konektivitas. Tujuan terakhir tentang strategi peningkatan kapasitas petani agrowisata dijawab menggunakan pendekatan CIPP (Context, Input, Process, Product). Ada tiga strategi yang dapat dilakukan, yaitu: (1) peningkatan kapasitas petani memanfaatkan teknologi komunikasi digital denganmemperkuat dukungan pengurus sebagai penyuluh swadaya untuk menyediakan materi terkait pemasaran berbasis teknologi digital, (2) pengembangan proses bisnis agrowisata melalui sinergi lintas pemangku kepentingan untuk memastikan ketersediaan penyuluhan yang berkelanjutan, (3) mendorong penggunaan dana desa untuk mengadakan pelatihan dan penyuluhan secara mandiri dengan materi dan metode penyuluhan sesuai dengan kebutuhan petani.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101673
Appears in Collections:DT - Human Ecology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019nle.pdf
  Restricted Access
59.99 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.