Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101672
Title: Pengaruh Risiko Produksi terhadap Perilaku Petani dan Efisiensi Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Brebes
Authors: Daryanto, Arief
Syaukat, Yusman
Daryanto, Henny K
Astuti, Linda Tri Wira
Issue Date: 2019
Publisher: IPB University
Abstract: Seiring dengan semakin meningkatkan jumlah penduduk dan kebutuhan akan bahan pangan menyebabkan sektor pertanian saat ini menghadapi tantangan untuk berproduksi lebih banyak dan lebih baik dengan input yang tersedia. Strategi untuk menjawab tantangan tersebut, salah satunya adalah melalui peningkatan produktivitas dimana hal ini juga menjadi masalah yang dihadapi dalam produksi pertanian. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas adalah melalui peningkatan efisiensi. Cara ini menjadi hal yang relevan untuk kondisi saat ini. Hal ini disebabkan peningkatan produksi melalui perluasan areal dan adopsi teknologi relatif sulit dilakukan dalam jangka pendek. Penggunaan input dan pencapaian efisiensi teknik merupakan kunci penentu untuk mempercepat pertumbuhan sektor pertanian. Efisiensi teknik dan alokatif merupakan dua elemen penting dari efisiensi produksi. Jika petani dalam mengelola usahataninya sudah efisien, kemudian mengadopsi teknologi baru maka akan menggeser produksi frontiernya ke atas sehingga produktivitas meningkat. Sebaliknya jika petani mempunyai peluang yang signifikan untuk meningkatkan produktivitas melalui penggunaan input yang lebih efisien pada teknologi yang ada, infrastruktur yang lebih baik, penyuluhan, pelayanan jasa manajemen, dan peningkatan keterampilan petani maka menjadi sangat penting meningkatkan efisiensi teknik penggunaan sumberdaya di tingkat usahatani dan jika inefisensi alokatif yang menonjol, maka instrumen kebijakan dibutuhkan untuk menstabilkan harga input dan output. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu : (1) menganalisis faktor-faktor produksi yang memengaruhi produktivitas usahatani bawang merah, (2) menganalisis tingkat efisiensi teknis, alokatif dan ekonomi petani bawang merah, (3) menganalisis sumber-sumber penyebab terjadinya inefisiensi pada petani bawang merah, (4) menganalisis faktor-faktor produksi yang memengaruhi risiko produksi usahatani bawang merah dan (5) menganalisis perilaku petani bawang merah dalam menghadapi risiko produksi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Cross Section Tahun 2016, di Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah sebagai sentra terbesar produksi bawang Merah. Untuk menjawab tujuan penelitian menggunakan fungsi produksi Translog Stochastic Frontier mengadopsi model yang dikembangkan oleh Kumbhakar. Hasil penelitian adalah Input TKLK wanita dan adhesive berpengaruh negatif terhadap produktivitas sedangkan benih berpengaruh positif terhadap produktivitas. Input TKDK laki-laki dan Adhesive dapat meningkatkan risiko produksi usahatani bawang merah. Pupuk ZA dapat menurunkan inefisiensi teknis. Interaksi TKDK laki-laki dengan TKDK laki-laki, TKLK laki-laki dengan TKDK wanita, TKLK wanita dengan urea, urea dengan urea, TSP dengan fungisida, KCL dengan NPK mutiara, phonska dengan phonska berpengaruh negative terhadap risiko produksi. Interaksi antara TKDK laki-laki dengan benih, TKDK laki-laki dengan insektisida, TKLK wanita dengan TKLK wanita, TSP dengan TSP, phonska dengan adhesive, NPK mutiara dengan adhesive dan herbisida dengan adhesive berpengaruh positif. Variabel interaksi antar faktor produksi yang berpengaruh negative secara nyata terhadap inefisiensi teknis bawang merah,: interaksi antara TKDK laki-laki dengan TKDK laki-laki, TKLK perempuan dengan urea dan kapur dengan herbisida, sedangkan interaksi yang dapat meningkatkan inefisiensi secara nyata, yaitu interaksi benih dengan NPK mutiara, TSP dengan karbofuran dan herbisida dengan adhesive. Rata-rata petani bawang merah di lokasi penelitian bersikap takut mengambil risiko produksi (risk averse) dalam alokasi penggunaan input produksi. Berdasarkan rata-rata nilai marginal risk yang bernilai negative, input termasuk ke dalam kriteria decreasing-risk input dan penggunaan nya sudah berlebihan. Petani bawang merah bersikap risk averse terhadap risiko produksi ditemukan pada alokasi penggunaan input tenaga kerja laki-laki, fungisida dan insektisida. Sedangkan pada input tenaga kerja perempuan, benih, pupuk, karbofuran dan herbisida, petani bersifat risk taker dalam alokasi nya. Pendidikan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap probabilitas perilaku risiko petani. Artinya semakin tinggi pendidikan maka peluang petani sebagai risk averse lebih kecil. Dummy penyuluhan dari pihak swasta berpengaruh prositif dan signifikan terhadap probabilitas perilaku risiko petani. Artinya petani yang mendapatkan penyuluhan akan lebih risk averse dibandingkan dengan petani yang tidak mendapatkan penyuluhan Tingkat efisiensi teknis bawang merah sebesar 89.72 persen, tingkat efisiensi alokasi sebesar 74.38 persen dan tingkat efisiensi ekonomi sebesar 66.75 persen. Faktor sosial yang memengaruhi inefisiensi teknis bawang merah adalah dummy penyuluhan dari pihak swasta yang berpengaruh secara negatif
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101672
Appears in Collections:DT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019ltw.pdf
  Restricted Access
42.4 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.