Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100958
Title: Infrastruktur Ramah Lingkungan Penunjang Perbaikan Sumberdaya Air di Kota Bogor
Authors: Rachman, Latief Mahir
Tarigan, Suria Darma
Anwar, Moh. Rizki
Issue Date: 2019
Publisher: IPB University
Abstract: Infrastruktur Ramah Lingkungan (Green Infrastructure) adalah sebuah konsep, upaya, atau pendekatan untuk menjaga lingkungan yang berkelanjutan. Penerapan infrastruktur ramah lingkungan dilakukan untuk menjaga keberlangsungan siklus sumberdaya air secara alami, meningkatkan pemanfaatan air bersih serta pengurangan polusi terutama di lingkungan perkotaan. Konsep ini dapat diterapkan dengan membentuk kawasan perkotaan yang dapat menjaga keberlangsungan sumberdaya air secara mandiri yaitu dengan mengintegrasikan manajemen air dalam infrastruktur yang di bangun. Nilai koefisien limpasan permukaan dipengaruhi oleh penggunaan lahan dan kemiringan lereng. Penggunaan lahan bangunan akan cenderung memiliki potensi limpasan permukaan lebih besar dibandingkan penggunaan non bangunan seperti hutan dan kebun campuran. HSG (Hydrology Soil Group) dikelompokkan menjadi 4 yaitu A,B,C dan D berdasarkan USDA. Tanah dengan permeabilitas sangat cepat hingga cepat merupakan kriteria A, permeabilitas agak cepat hingga sedang merupakan kriteria B, permeabilitas agak lambat hingga lambat termasuk kriteria C dan permeabilitas sangat lambat termasuk kriteria D. Berdasarkan hasil penelitian, sebagai contoh pada Kelurahan Balumbangjaya dengan kepadatan bangunan <50%, kelas lereng 0-8%, kriteria HSG B dan koefisien limpasan permukaan sangat tinggi dapat dibangun infrastruktur taman kota, hutan kota dan kebun raya yang dapat berperan sebagai tajuk untuk mengurangi potensi terjadinya limpasan permukaan. Kelurahan Situgede dengan kepadatan bangunan <50%, kelas lereng 8-15%, kriteria HSG B dan koefisien limpasan permukaan sedang maka dapat dibangun infrastruktur ramah lingkungan seperti hutan kota dan kebun raya. Menerapkan konsep strip cropping pada lahan pertanian atau perkebunan untuk mencegah terjadinya erosi dan mengurangi potensi terjadinya limpasan permukaan. Membuat embung yang dapat berperan sebagai penampung air limpasan yang terbawa ketika terjadi limpasan permukaan serta mengelola sempadan sungai dengan membangun ruang terbuka hijau pada pemukiman yang dilewati aliran sungai. Kelurahan Kedunghalang dan Kelurahan Baranangsiang dengan kepadatan bangunan >50%, kelas lereng 0-8%, kriteria HSG A atau B dengan nilai koefisien limpasan permukaan sangat tinggi dapat dibangun infrastruktur ramah lingkungan seperti lubang resapan biopori dan sumur resapan yang berperan untuk meningkatkan resapan air kedalam tanah pada pemukiman padat. Membangun saluran drainase hijau/berumput pada pemukiman padat untuk meningkatkan permeabilitas dan infiltrasi tanah. Menerapkan konsep green street dengan menanam pohon, bunga atau tanaman lain di pinggir jalan raya atau trotoar jalan untuk meningkatkan serapan air ke dalam tanah dan mengurangi polusi serta dengan mengelola sempadan sungai.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100958
Appears in Collections:UT - Soil Science and Land Resources

Files in This Item:
File SizeFormat 
A19mra.pdf
  Restricted Access
37.69 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.