Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100765Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Wibawan, I Wayan Teguh | - |
| dc.contributor.advisor | Indrawati, Agustin | - |
| dc.contributor.author | Azizah, Leila Nur | - |
| dc.date.accessioned | 2020-01-03T02:49:00Z | - |
| dc.date.available | 2020-01-03T02:49:00Z | - |
| dc.date.issued | 2019 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100765 | - |
| dc.description.abstract | Resistensi antibiotika kini telah menjadi masalah serius di dunia kesehatan.Penggunaan antibiotika pada ternak menjadi salah satu faktor yang berperan pada penyebaran bakteri resisten di lingkungan.Salmonella merupakan salah satu agen bakteri yang dapat menyebar ke manusia melalui makanan atau foodborne disease.Resistensi terhadap Salmonella diakibatkan penggunaan antibiotika yang kurang bijaksana salah satunya sebagai pencegahan.Tujuan penelitian ini adalah melakukan isolasi dan identifikasi Salmonella spp serta mendeteksi keberadaan gen resistensi antibiotika pada Salmonella spp asal peternakan ayam di Bandung dan Purwakarta. Sebanyak 70 isolat diambil dari peternakan ayam layer dan breeder di Bandung dan Purwakarta. Tiga puluh tiga isolat positif Salmonella spp berdasarkan hasil uji biokimia dan 21 isolat dikonfirmasi sebagaiSalmonella spp dengan menggunakan PCR. Semua isolat diuji menggunakan antibiotika ampisilin, tetrasiklin, gentamisin, eritromisin, asam nalidiksat, oksitetrasiklin, kloramfenikol dan enroflokassin dengan menggunakan metode disk diffusion. Gen resistensi antibiotika yang dideteksi adalah ampC, tet(A) dan tet(B) dengan menggunakan single polymerase chain reaction (PCR). gen qnr(A), qnr(B) dan qnr(S) dideteksi dengan menggunakan multiplex PCR. Hasil penelitian menunjukkan seluruh isolat Salmonella spp yang berasal dari daerah Bandung dan Purwakarta terhadap Tetrasiklin 100%, Oksitetrasiklin dan Ampisilin 95.2%, Asam Nalidiksat 90.4%, Eritromisin 85.7%, Enrofloksasin 76.2%, Gentamisin 47.6%, Kloramfenikol 38.1%. Adapun gen penyandi resistensi pada isolat Salmonella spp yang berhasil dideteksi, diantaranya ampC (95.2%), tet(A) 61.9%, tet(B) 38.1%, qnr(A) 28.5%, qnr(B) 14.3%, qnr(S) 23.8%, qnr(A) dan qnr(B) 14.3%, qnr(A) dan qnr(S) 9.5%. Hasil uji sensitifitas dan deteksi gen resistensi menunjukkan hampir keseluruhan isolat resisten terhadap beberapa antibiotika. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.subject.ddc | Medical microbiology | id |
| dc.subject.ddc | Veterinary microbiology | id |
| dc.subject.ddc | 2019 | id |
| dc.subject.ddc | Bandung-Jawa Barat | id |
| dc.title | Deteksi Molekuler Gen Penyandi Resistensi Antibiotika pada Salmonella spp dari Peternakan Ayam di Bandung dan Purwakarta | id |
| dc.type | Thesis | id |
| dc.subject.keyword | antibiotika | id |
| dc.subject.keyword | gen | id |
| dc.subject.keyword | resistensi | id |
| dc.subject.keyword | Salmonella | id |
| Appears in Collections: | MT - Veterinary Science | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 2019lmat.pdf Restricted Access | 22.76 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.