Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100699
Title: Strategi Pengembangan Pengelolaan Akses Area Perikanan di Taman Wisata Perairan Kepulauan Anambas dan Laut Sekitarnya
Authors: Kamal, Mohammad Mukhlis
Susanto, Handoko Adi
Jannah, Antung Raudatul
Issue Date: 2019
Publisher: IPB University
Abstract: Kawasan konservasi perairan Taman Wisata Perairan (TWP) Kepulauan Anambas memiliki zona inti yang tersebar di berbagai lokasi perairan Kepulauan Anambas, dua diantaranya berada di Teluk Mensabang, Desa Batu Belah, Kecamatan Siantan Timur. Ekosistem terumbu karang dan ekosistem laut lainnya di perairan Teluk Mensabang TWP Kepulauan Anambas merupakan habitat penting berbagai jenis ikan, terutama ikan-ikan yang berasosiasi dengan terumbu karang diantaranya ikan-ikan ekonomis penting. Efektivitas pengelolaan kawasan konservasi merupakan ukuran keberhasilan pengelolaan kawasan yang berdampak positif terhadap sumberdaya hayati dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Salah satu upaya peningkatan efektivitas tersebut TWP Anambas melakukan kemitraan dengan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan melalui program PAAP yang diimplementasikan di zona perikanan berkelanjutan dengan perjanjian kerjasama antara pengelola kawasan konserasi TWP Kepulauan Anambas dan masyarakat nelayan Desa Batu Belah. Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) adalah pendekatan untuk pengelolaan perikanan berkelanjutan yang mengintegrasikan pendekatan konservasi berbasis masyarakat dengan manajemen spasial untuk memulihkan dan melindungi perikanan skala kecil di Indonesia. Dalam konteks pengelolaan kawasan konservasi, PAAP merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan kawasan konservasi perairan melalui kemitraan dengan masyarat di sekitar kawasan. Implementasi PAAP dalam kawasan konservasi perairan yang dilaksanakan pengelola kawasan konservasi sesuai Perdirjen PRL No. 03 tahun 2016 tentang Pedoman Pemanfaatan Zona Perikanan Berkelanjutan Kawasan Konservasi Perairan untuk Kegiatan Penangkapan Ikan oleh Masyarakat Lokal dan Tradisional. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan strategi pengembangan PAAP di TWP Kepulauan Anambas dan laut sekitarnya. Penelitian dilaksanakan di Desa Batu Belah, PAAP Mensabang, TWP Kepulauan Anambas dan laut sekitarnya, Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau pada bulan Desember 2018 dengan mengambil data primer dan sekunder dari lembaga terkait. Metode Point Intercept Transect (PIT) dan Underwater Visual Census (UVC) digunakan untuk menganalisis data terumbu karang dan ikan karang. Analisis deskriptif dengan skala likert digunakan untuk mengkaji tingkat persepsi masyrakat dengan variabel pengetahuan masyarakat, penerimaan masyarakat, partisipasi masyrakat, dan kondisi lingkungan Teluk Mensabang. Analisis gap dilakukan untuk melihat implementasi PAAP yang telah dilakukan. Analytic Network Process (ANP) digunakan untuk mengidentifikasi masalah, solusi dan strategi terbaik untuk menjadi rekomendasi pengelola kawasan konservasi TWP Kepulauan Anambas. Kondisi tutupan karang di lokasi pengamatan adalah 48.8% digolongkan dalam kondisi sedang atau cukup baik. Berdasarkan kategori kelompok ikan karang, hampir semua famili ikan karang ditemukan di perairan PAAP Mensabang dilihat dari komposisi famili ikan karang, yaitu kelompok ikan indikator kesuburan ekosistem ditemukan famili Chaetodontidae, kelompok ikan mayor/ikan hias diwakili famili Pomacentridae dan Labridae, selebihnya berasal dari famili kelompok ikan target sebesar 46%, maka dapat dimaknai bahwa kondisi perairan sekitar PAAP cukup menjanjikan bagi nelayan dalam rangka pemanfaatan sumberdaya perikanan. Jumlah spesies yang dijumpai pada saat survei adalah sebanyak 64 spesies. Kelimpahan ikan pada tahun 2015 dan 2017 didominasi oleh famili Caesionidae disusul famili Siganidae, Lutjanidae, Serranidae dan Labridae. Famili ikan yang mempunyai biomassa tertinggi tahun 2015 dan 2017 adalah Caesionidae, kemudian Siganidae, Serranidae, Lutjanidae, Scaridae dan Acanthuridae. Hasil analisis tingkat persepsi masyarakat nelayan Desa Batu Belah terhadap program PAAP diperoleh skor total sebesar 2483. Tingkat persepsi masyarakat terhadap program PAAP Mensabang secara keseluruhan berada dalam kategori sedang. Hasil skor persepsi terletak dalam nilai interval 1800-2699. Pengetahuan dan partisipasi masyarakat terhadap program PAAP berada dalam kategori persepsi di tingkat sedang, sementara penerimaan masyarakat terhadap program PAAP berada dalam kategori persepsi di tingkat tinggi. Persepsi masyarakat terhadap lingkungan perairan Teluk Mensabang dalam kondisi baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Diperlukan beberapa peningkatan dalam hal kapasitas manajemen, penciptaan kegiatan ekonomi, serta alokasi anggaran pemerintah untuk pemantauan dan pengawasan. Keterlibatan masyarakat dengan intensif dan komitmen kepemimpinan yang tinggi merupakan komponen kunci untuk mengubah perilaku masyarakat dan paradigma mereka mengenai perspektif konservasi dan pengelolaan sumberdaya pesisir secara umum. Hasil analisis gap implementasi PAAP Mensabang di TWP Anambas berdasarkan teori hak kepemilikan sumberdaya berada pada strata memasuki, memanen, dan mengelola kawasan. Hasil analisis gap implementasi program PAAP di TWP Anambas berdasarkan delapan elemen indikator keberhasilan PAAP sudah berjalan dengan baik pada tahap fit dan parsial sebesar 91%. Kesesuaian fit dan parsial terdapat pada elemen 1-7 dan pada elemen 8 masih ada gap. Hasil gap rata-rata berdasarkan respon skala sebesar 2.52, dimana kondisi ideal > kondisi aktual yang artinya responden merasa kurang puas dengan kinerja pengelolaan. Prioritas masalah tertinggi dalam program PAAP adalah tingkat intensitas pemanfaatan perikanan di wilayah PAAP yang masih rendah. Prioritas solusi tertinggi adalah peningkatan akses ke permodalan dan koperasi (credit union) dengan solusi pendanaan dari pemerintah (pusat/daerah) maupun lembaga non pemerintah (yayasan/LSM) merupakan faktor pendukung keberhasilan dalam praktik perikanan berkelanjutan di wilayah PAAP. Strategi pengembangan program PAAP yang memiliki nilai prioritas tertinggi adalah penguatan dan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat pesisir dengan nilai kesepakatatan (Kendall’s coefficient of concordance) yang diperoleh dari narasumber (experts) adalah W=0.9, ini menujukkan bahwa tingkat kesepakatan antar narasumber cukup tinggi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100699
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019arj1.pdf
  Restricted Access
32.42 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.