Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100289Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Murtini, Sri | - |
| dc.contributor.advisor | Esfandiari, Anita | - |
| dc.contributor.author | Alpiah, Atika Saraswati | - |
| dc.date.accessioned | 2019-12-20T06:05:35Z | - |
| dc.date.available | 2019-12-20T06:05:35Z | - |
| dc.date.issued | 2019 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100289 | - |
| dc.description.abstract | Flu burung merupakan salah satu penyakit zoonotik yang dapat menyebabkan kematian pada unggas maupun manusia. Imunisasi pasif melalui pemberian IgG terapi yang dapat dilakukan pada kasus infeksi pada manusia. Salah satu sumber IgG adalah kolostrum sapi dari induk sapi yang bisa diperoleh dengan memanfaatkan kelebihan produksi kolostrum yang tidak dikonsumsi semuanya oleh anak sapi. Produksi kolostrum hiperimun dapat dilakukan dengan cara melakukan vaksinasi pada induk sapi bunting. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian imunomodulator terhadap kemampuan induk sapi bunting yang divaksinasi menggunakan vaksin H5N1 unggas dalam membentuk antibodi anti H5N1. Sebanyak 9 ekor induk sapi FH yang sedang bunting trimester akhir dalam kondisi sehat secara klinis dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan yaitu kelompok sapi yang tidak diberi perlakuan, kelompok sapi yang divaksinasi, serta kelompok sapi yang divaksinasi dengan pemberian imunomodulator sebelum vaksinasi dilakukan. Vaksinasi dilakukan setelah pemberian antigen H5N1 tanpa adjuvan sebanyak tiga kali dengan interval dua minggu. Pengambilan sampel darah dilakukan sebanyak empat kali yaitu sebelum vaksinasi dilakukan, dua minggu setelah vaksinasi pertama, dua minggu setelah vaksinasi kedua, dan dua minggu setelah vaksinasi ketiga. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan nyata pada kelompok sapi yang diberikan imunomodulator baik dalam kemampuan kecepatan waktu pembentukan antibodi maupun nilai titer antibodi dibandingkan dengan kelompok sapi yang tidak diberi imunomodulator. Kesimpulan dari penelitian ini adalah imunomodulator dapat meningkatkan kecepatan waktu pembentukan dan titer antibodi anti H5N1 pada serum sapi yang divaksinasi menggunakan vaksin H5N1. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.subject.ddc | Animal diseases | id |
| dc.subject.ddc | Vaccination | id |
| dc.subject.ddc | Vaccination | id |
| dc.subject.ddc | 2018 | id |
| dc.subject.ddc | Bogor-Jawa Barat | id |
| dc.title | Peranan Imunomodulator dalam Pembentukan Antibodi Anti H5N1 pada Sapi FH Bunting yang Divaksinasi dengan Vaksin AI H5N1 Unggas | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| dc.subject.keyword | Flu burung | id |
| dc.subject.keyword | imunomodulator | id |
| dc.subject.keyword | sapi FH | id |
| dc.subject.keyword | vaksinasi H5N1 | id |
| Appears in Collections: | UT - Animal Disease and Veterinary Health | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| B19asa.pdf Restricted Access | 7.58 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.