Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100232
Title: Model Komunikasi Pembangunan untuk Ketahanan Sosial pada Masyarakat Pesisir: Kasus Wilayah Perbatasan Antar Negara di Kabupaten Sambas Kalimantan Barat
Authors: Sumardjo
Abdullah, Irwan
Satria, Arif
Aminah, Syf
Issue Date: 2019
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Masyarakat perbatasan antar negara sering rawan terhadap masalah ketahanan sosial karena relatif tertinggal dan miskin. Komunikasi pembangunan potensial menjadi sarana membangun komitmen atas dasar kepentingan bersama, sehingga meningkatkan peran aktif masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan untuk penguatan ketahanan sosial masyarakat. Penelitian bertujuan untuk: (1) Menganalisis ketahanan sosial pada masyarakat pesisir wilayah perbatasan antar negara. (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi dalam pembangunan. (3) Merumuskan model dan strategi komunikasi pembangunan untuk meningkatkan ketahanan sosial melalui partisipasi masyarakat pesisir di perbatasan antar negara. (4) Merumuskan alternatif kebijakan dalam pengembangan masyarakat pesisir di perbatasan antar negara dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Penelitian dilakukan di perbatasan Kabupaten Sambas Kalimantan Barat dan Malaysia dengan menggunakan metode survei dengan teknik cluster random sampling dengan klaster dusun, penelitian sebanyak 236 responden untuk memenuhi ketentuan uji statistik Structural Equation Modeling (SEM). Teknik pengambilan data melalui kuesioner, observasi dan wawancara mendalam. Pengolahan data menggunakan analisis kuantitatif yang dikuatkan dengan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif menggunakan statistik yang meliputi; (1) analisis deskriptif, (2) korelasi Pearson, (3) Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan bantuan software LISREL (Linear Structural Relationships) versi Lisrel 8.72, dan (4) sistem dinamik menggunakan bantuan software powersim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan sosial pada masyarakat di lokasi penelitian pada ketegori rendah. Ketahanan sosial di lokasi penelitian yang diamati terdiri dari daya adaptasi, tingkat kemandirian dan tingkat energi sosial/modal sosial. Tingkat ketahanan sosial yang rendah ternyata memengaruhi rendahnya partisipasi dalam menunjang proses pembangunan di lingkungan perbatasan antar negara. Tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan pada kategori rendah. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan mengikuti tahapan proses pembangunan mulai dari perencanaan program, pelaksanaan program, monitoring evaluasi dan pemanfataan hasil. Tingkat partisipasi dalam pembangunan lemah disebabkan oleh lemahnya konvergensi dan dialog dalam komunikasi pembangunan partisipatif, disamping itu ternyata juga dipengaruhi oleh tingginya tingkat ketertinggalan dan tingkat ketergantungan masyarakat pada lingkungan sosial serta lemahnya pada sarana komunikasi dan kelembagaan ekonomi dalam dukungan infrastruktur. Model ketahanan sosial untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan komunikasi pembangunan partisipatif pada tingkat konvergensi dan dialog dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan terutama dalam pelaksanaan program dan monitoring evaluasi pembangunan. Selain itu dominasi intervensi pemerintah dalam intervensi pembangunan harus diminimalkan. Alternatif kebijakan dan strategi komunikasi pembangunan dalam meningkatkan ketahanan sosial dan kesejahteraan masyarakat adalah (1) Model komunikasi partisipatif dalam pembangunan. Peningkatan komunikasi partisipatif dalam pembangunan adalah (a) peningkatan komunikasi partisipatif konvergensi sehingga masyarakat mampu menyampaikan ide-ide dan memiliki pemahaman bersama dalam tujuan pembangunan yang ingin dicapai sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat; (b) peningkatan dialog dalam setiap proses musyawarah yang dapat menyebabkan masyarakat mampu membangun diskusi dan koordinasi dalam tahapan pembangunan terutama dalam pengembangan program-program pemberdayaan masyarakat. Musyawarah menjadi sarana bagi masyarakat untuk berkumpul dan berdialog dalam menentukan kesepakatan bersama terutama pada musrenbang dusun, yang dapat menjaring aspirasi dari masyarakat dalam menentukan program. (2) Strategi komunikasi pembangunan untuk meningkatkan ketahanan sosial adalah (a) peningkatan partisipasi masyarakat dalam komunikasi konvergen menentukan program-program pembangunan yang dapat meningkatkan daya adaptasi, kemandirian dan energi sosial/modal sosial; (b) peningkatan sarana komunikasi dan ekonomi dalam dukungan infrastruktur yang dapat meningkatkan partisipasi dalam pembangunan dan ketahanan sosial.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100232
Appears in Collections:DT - Human Ecology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019sam.pdf
  Restricted Access
137.19 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.