Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100217
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorBuchori, Damayanti-
dc.contributor.advisorHidayat, Purnama-
dc.contributor.authorRiendriasari, Septiantina Dyah-
dc.date.accessioned2019-12-17T03:34:54Z-
dc.date.available2019-12-17T03:34:54Z-
dc.date.issued2019-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100217-
dc.description.abstractBudi daya kelulut di Lombok semakin populer dan menarik minat masyarakat. Jumlah pembudidaya di Kabupaten Lombok Utara mencapai 838 orang, dan belum ada data pasti mengenai jumlah pembudi daya di tiga kabupaten lainnya. Informasi mengenai jenis kelulut yang dibudidayakan dan sumber pakan yang potensial di Lombok belum banyak diketahui. Sehingga perlu ada penelitian untuk identifikasi jenis kelulut yang dibudi dayakan dan tambahan sumber pakan potensial yang perlu disediakan. Penelitian ini bertujuan untuk (1)mengidentifikasi jenis kelulut yang dibudidayakan pada tipe penggunaan lahan yang berbeda, (2) mengidentifikasi sumber pakan kelulut pada tipe penggunaan lahan yang berbeda, (3) mengetahui kemampuan jelajah kelulut dalam pencarian pakan pada tipe penggunaan lahan yang berbeda, dan dan (4) mendeteksi keberadaan residu pestisida pada produk perlebahan yang dihasilkan. Penelitian ini telah dilakukan di empat kabupaten di Pulau Lombok yaitu Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Tengah pada bulan Nopember 2017 hingga Maret 2018. Lokasi penentuan sampel menggunakan teknik snowball information yaitu teknik mencari satu sumber yang dianggap menguasai di bidangnya sebagai informasi awal, kemudian sumber informasi lainnya didapatkan berdasarkan informasi dari sumber awal tersebut. Dari hasil teknik snowball information didapatkan 26 sampel lokasi budi daya kelulut yang tersebar di 26 dusun, 26 desa, 17 kecamatan, dan empat kabupaten. Lokasi pengambilan sampel diambil titik koordinatnya dan dipetakan dengan menggunakan GPS (Global Positioning System) tipe Garmin GPSMAP 76CSx. Dari 26 lokasi sampel, masing-masing lokasi diambil lima sarang buatan (stup). Jumlah total stup sampel sebanyak 130 stup dari 8 292 stup yang ada atau 1.57% dari jumlah keseluruhan stup yang ada di lokasi. Sampel kelulut diambil dengan cara meletakkan kantong plastik tepat di pintu stup kemudian mengetuknya hingga lebah terbang keluar. Jika sampel individu sudah mencapai 5 hingga10 individu, maka plastik ditutup dan dimasukkan alkohol 70%. Setelah itu, sampel diberi label dan dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Data potensi pakan diambil dengan metode observasi langsung (Anggadhania et al. 2015). Observasi langsung dilakukan dengan mengamati dan mencatat berbagai jenis tanaman berbunga yang ada di sekeliling lokasi budi daya dengan jarak 100 meter dan memprediksi potensi pakan dengan jarak hingga 500 meter melalui citra udara dari titik lokasi budi daya dengan membentuk lingkaran. Data sampel polen juga diambil secara langsung dari semua sampel stup dengan menggunakan pinset. Polen yang terambil dimasukkan ke dalam tabung ependorf dengan alkohol 70% dan dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi lebih lanjut. Sampel polen diolah dengan metode palinologi dan menghasilkan preparat. Sampel kelulut dan polen diidentifikasi dengan menggunakan mikroskop di Laboratorium Pengendalian Hayati dan Laboratorium Biosistematika Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelulut yang teridentifikasi ada 4 jenis yaitu Tetragonula fuscobalteata, T. laeviceps, T.clypearis dan Heterotrigona erythrogastra. T. fuscobalteata merupakan jenis kelulut yang dapat ditemukan di semua lokasi di Pulau Lombok. H. erythrogastra merupakan jenis yang paling jarang ditemukan. Tipe penggunaan lahan tidak memengaruhi jenis pakan dan potensi pakan bagi kelulut. Famili tanaman yang berfungsi sebagai pakan yang potensial yang berada pada radius 500 meter adalah Arecaceae, Anacardiaceae dan Bromeliaceae di semua tipe lahan. Berdasarkan hasil identifikasi polen, kelulut memanfaatkan pakan dari tanaman famili Bromeliaceae dan Cyperaceae pada semua tipe penggunaan lahan. Famili Liliaceae menjadi pakan yang potensial pada agroekosistem, sedangkan Asteraceae menjadi pakan yang potensial di tipe lahan permukiman dan hutan. Kelulut yang dibudi dayakan pada tipe agroekosistem cenderung mencari pakan di sekitar radius hingga 500 meter, pada tipe hutan mencari pakan diluar radius dan pada tipe permukiman mempunyai kecenderungan 50% mencari pakan di dalam radius. Penggunaan pestisida terhadap tanaman di sekitar lokasi budi daya akan memengaruhi produk perlebahannya. Hasil uji menunjukkan bahwa sampel madu kelulut di beberapa lokasi di Lombok mengandung residu pestisida dari bahan aktif Chlorpyrifos Methyl dan Malation dalam konsentrasi yang cukup rendah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcEntomologyid
dc.subject.ddcTetragunulaid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddc2018^zPulau Lombokid
dc.titleJenis Kelulut (stingless bee) yang Dibudidayakan dan Sumber Pakan pada Tipe Penggunaan Lahan yang Berbeda di Pulau Lombokid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordperilakuid
dc.subject.keywordbungaid
dc.subject.keywordmencari pakanid
dc.subject.keywordTetragonulaid
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019sdr.pdf
  Restricted Access
27.87 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.