Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100213
Title: Kajian Konservasi dalam Upaya Meningkatkan Daya Dukung Lahan Pertanian DAS Cibaliung Provinsi Banten
Authors: Mahir, Rachman Latief
Darma, Tarigan Suria
Mubarokah, Nurlaila
Issue Date: 2019
Publisher: IPB University
Abstract: Daerah Aliran Sungai (DAS) Cibaliung merupakan salah satu daerah lumbung padi bagi provinsi Banten. Namun demikian, pada periode tahun 2013 -2017 daya dukung lahan pertanian tanaman pangan DAS Cibaliung masih tergolong rendah dengan angka tertinggi hanya sebesar 0.80 pada tahun 2017, sehingga masyarakat masih dikategorikan belum mampu berswasembada pangan. Hal tersebut diduga akibat adanya peningkatan jumlah penduduk yang tidak berimbang dengan luas lahan pertanian, selain itu jumlah penduduk optimal jauh masih lebih kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk yang terdata oleh BPS setiap tahunnya. Jumlah Penduduk Optimal merupakan jumlah penduduk yang semestinya didukung kebutuhan pangannya oleh lahan pertanian yang tersedia pada tahun yang bersangkutan. Terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian berakibat pada terjadinya gangguan pada kondisi lahan sehingga berakibat pada menurunnya kemampuan lahan dalam memproduksi pangan. Gangguan pada lahan pertanian dapat dilihat dari kondisi hidrologis seperti rasio debit maksimum dan minimum sungai Cibaliung yang cukup besar, serta tingginya sediment yield pada DAS. Kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya pasokan air berlebih (banjir) pada saat musim hujan dan kekeringan di beberapa wilayah pada saat musim kemarau serta rusaknya saluran-saluran irigasi dan bendung akibat tingginya sedimen yang masuk ke lahan pertanian. Untuk mengatasi terjadinya gangguan pada kondisi DAS Cibaliung maka diusulkan 6 alternatif konservasi untuk disimulasikan di DAS Cibaliung yaitu dengan strip cropping (skenario 1), agroforestri (skenario 2), embung (skenario 3), strip cropping + agroforestri (skenario 4), strip cropping + embung (skenario 5) dan agroforestri + embung (skenario 6). Penelitian ini menggunakan pemodelan hidrologi SWAT sebagai alat bantu dalam mensimulasikan teknik konservasi yang diusulkan. Sesuai atau tidaknya metode konservasi yang dipilih dapat dilihat dari hasil output pemodelan hidrologi SWAT. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa alternatif konservasi dengan perpaduan antara agroforestri dengan embung merupakan metode yang paling sesuai untuk diterapkan di lokasi penelitian, hal tersebut karena metode ini dapat menurunkan rasio debit maksimum dan minimum sungai dari 216.66 m3/tahun pada kondisi existing menjadi 22.27 m3/tahun, meningkatkan water yield dari yang semula 1645.82 m3/tahun pada kondisi existing menjadi 2123.97 m3/tahun, dan menurunkan jumlah sediment yield pada DAS dari yang semula 274.9 m3/tahun pada kondisi existing menjadi 21.92 m3/tahun. Selain itu metode tersebut secara ekonomi juga cukup menguntungkan bagi petani karena memadukan antara tanaman jati dan jagung sebagai tanaman pokok serta rumput sebagai tanaman penutup tanah, petani juga cukup mudah untuk menerapkannya karena selain sebagai daerah penghasil Padi, DAS Cibaliung juga merupakan penghasil jagung yang cukup besar sehingga petani terbiasa menanam jagung di lahan mereka.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100213
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019nmu.pdf
  Restricted Access
22 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.