Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100210
Title: Pola Pemencaran dan Pengelolaan Hama Babi Hutan (Sus scrofa L.) di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh
Authors: Priyambodo, Swastiko
Dadang
Andrian, Jeefry
Issue Date: 2019
Publisher: IPB University
Abstract: Sektor pertanian yang meliputi tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Hama, penyakit, dan gulma merupakan beberapa kendala yang dihadapi dalam usaha budi daya pertanian yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas produk pertanian. Salah satu hama penting dalam tanaman perkebunan adalah babi hutan (Sus scrofa L.). Penelitian ini bertujuan (1) memelajari pola pemencaran babi hutan dengan mengamati jejak aktivitas seperti jejak kaki, sarang, feses, kubangan, runway, rooting, dan kerusakan/serangan, (2) menilai kerugian ekonomi akibat serangan babi hutan, (3) memelajari preferensi umpan, (4) pengelolaan secara kimiawi dan mekanis, dan (5) pengelolaan babi hutan dengan menggunakan perangkap hidup di Kecamatan Peulimbang dan Peudada, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan meliputi letak dan posisi kubangan, sarang, jejak kaki, feses, runway, rooting, kerusakan/serangan, tingkat kerusakan tanaman, jumlah umpan yang dimakan, perlakuan racun dan umpan berpancing yang dimakan, jumlah babi hutan yang tertangkap, hasil wawancara, dan dokumentasi. Sementara itu, data sekunder meliputi peta wilayah, data curah hujan, dan data pendukung lainnya yang didapatkan dari dinas terkait. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) untuk perlakuan umpan yang meliputi perlakuan ubi kayu, buah pisang, dan buah nangka dan perlakuan lokasi/desa yaitu Desa Puuek, Jambo Dalam, Blang Beururu, dan Ara Bungong. Analisis data menggunakan program Minitab v.16 for Windows 8. Nilai tengah masing-masing perlakuan diuji lebih lanjut dengan uji Tukey pada taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan pola pemencaran di Peulimbang di dominasi penyebaran secara acak (random). Populasi babi hutan yang tinggi menyebabkan kerugian hingga sebesar Rp5 000 000-Rp10 000 000. Pada pengujian preferensi umpan di Kecamatan Peulimbang, babi hutan lebih menyukai umpan ubi kayu, sedangkan di Kecamatan Peudada umpan nangka. Umpan nangka lebih banyak dikonsumsi dibandingkan umpan ubi kayu. Pada pengujian kimiawi dan mekanis, penggunaan umpan nangka untuk umpan beracun dan mata kail sangat baik dalam pengelolaan babi hutan dibandingkan umpan lain. Jumlah konsumsi nangka di Kecamatan Peudada lebih banyak dibandingkan dengan ubi kayu di Kecamatan Peulimbang. Pada pengujian perangkap, jumlah tangkapan di Kecamatan Peulimbang lebih banyak dibandingkan dengan Kecamatan Peudada.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100210
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019jan.pdf
  Restricted Access
23.03 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.