Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100129
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMassijaya, Muh Yusram-
dc.contributor.advisorHadi, Yusuf Sudo-
dc.contributor.advisorHermawan, Dede-
dc.contributor.authorMangurai, Silvia Uthari Nuzaverra Mayang-
dc.date.accessioned2019-11-25T06:57:34Z-
dc.date.available2019-11-25T06:57:34Z-
dc.date.issued2019-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100129-
dc.description.abstractPerkebunan kelapa sawit merupakan salah satu penghasil limbah produksi perkebunan yang cukup besar saat ini terutama batang kelapa sawit. Limbah batang kelapa sawit didapatkan dari hasil peremajaan perkebunan sebelum ditanami dengan tanaman baru. Penurunan produktivitas tanaman kelapa sawit saat berumur 25 hingga 30 tahun menjadi penyebab harus dilakukannya peremajaan. Pembakaran, pembusukan secara alami dan penyuntikan dengan zat kimia biasanya dilakukan setelah batang kelapa sawit ditebang. Namun, hal ini ternyata berdampak negatif terhadap lingkungan karena memberikan sumbangsih terhadap efek gas rumah kaca. Oleh karena itu, pemanfaatan limbah batang kelapa sawit terus dioptimalkan termasuk sebagai bahan baku papan komposit. Pemanfatan batang kelapa sawit sebagai papan komposit telah banyak dilakukan termasuk papan blok. Papan blok tersusun dari lapisan tengah (core) yang terbuat dari strip kayu dan diikat dengan perekat, serta dikempa panas dengan finir kayu sebagai lapisan pemukaan yang disusun tegak lurus satu sama lain. Bahan baku finir biasanya didapatkan dari pasokan kayu hutan alam. Namun, produksi kayu bulat hutan alam cenderung menurun dimana hal ini berkontradiksi terhadap volume kayu cepat tumbuh seperti kayu sengon, manii dan akasia mangium. Batang kelapa sawit sebagai papan blok terus dioptimalkan karena sifat higroskopis dan stabilitas dimensi yang masih buruk. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan papan blok berkualitas tinggi dari limbah batang kelapa sawit dengan finir kayu sengon, manii dan mangium menggunakan perekat phenol formaldehyde (PF) dan urea formaldehyde (UF). Papan blok batang kelapa sawit dengan finir kayu dibuat dengan ukuran 35 x 35 x 2.4 cm3. Perekat yang digunakan adalah PF dan UF dengan berat labur 200 g·m-2. Papan dibuat dengan tekanan 15 kg·cm-2 selama 10 menit pada suhu 130 oC untuk PF dan 110 oC untuk UF. Pengujian sifat fisis dan mekanis papan blok dilakukan berdasarkan JIS A 5908-2003 untuk pengembangan tebal 2 jam dan 24 jam, JAS 232-2003 untuk kadar air, kerapatan, delaminasi, modulus of elasticity (MOE), modulus of rupture (MOR). Selain itu, penelitian ini menguji sifat fisis dan mekanis bahan baku serta karakteristik finir kayu sebagai lapisan permukaan papan. Sifat fisis dan mekanis bahan baku diuji berdasarkan standar ASTM D143-94. Pengujian karakteristik finir kayu mengacu pada Kabe et al. (2012). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai kadar air papan blok dengan finir kayu sengon, manii dan mangium dengan perekat UF masing-masing adalah 9.35%, 9.71% dan 9.13%. Kadar air papan blok dengan finir kayu sengon, manii dan mangium dengan perekat PF masing-masing adalah 9.56%, 9.06% dan 9.34%. Kerapatan papan blok termasuk dalam kerapatan sedang. Nilai kerapatan papan blok batang kelapa sawit dengan finir kayu sengon, manii dan mangium berturut-turut adalah 0.67 g·cm-3, 0.72 g·cm-3 dan 0.74 g·cm-3. Nilai kerapatan papan blok ini lebih tinggi dari nilai kerapatan bahan baku solidnya yaitu berkisar antara 0.30-0.79 g·cm-3. Pengembangan tebal papan blok memenuhi standar JIS A 5908-2003. Nilai pengembangan papan blok dengan finir kayu sengon, manii dan mangium selama 2 jam dengan perekat UF berturut-turut adalah 3.30%, 2.81% dan 1.58% sedangkan untuk perekat PF adalah 2.46%, 1.34% dan 0.53%. Rata-rata nilai pengembangan tebal selama 24 jam adalah 5.44%. Nilai delaminasi papan blok dengan perekat UF belum memenuhi standar. Rata-rata nilai delaminasi papan blok untuk perekat UF adalah 33.25% dan perekat PF adalah 11.65%. Berdasarkan nilai tersebut dapat dikatakan bahwa papan blok dengan perekat PF dapat digunakan untuk aplikasi interior. Nilai MOE dan MOR papan masih dibawah standar JAS 232-2003 dan tidak lebih tinggi dari nilai MOE dan MOR batang kelapa sawit. Hal ini diduga karena lapisan finir yang cukup tipis dan sambungan pada bagian core menjadi bagian yang cukup lemah. Nilai rata-rata MOR papan blok adalah 190 kg·cm-2. Nilai MOE papan blok dengan finir kayu sengon, manii dan mangium dengan perekat UF berturut-turut adalah 22984 kg·cm-2, 26775 kg·cm-2, dan 38833 kg·cm-2 sedangkan untuk perekat PF berturut-turut adalah 18831 kg·cm-2, 30189 kg·cm-2, 32734 kg·cm-2. Namun, rata-rata nilai kekerasan papan blok cukup tinggi yaitu 901 kg·cm-2. Nilai kekerasan papan blok lebih tinggi dari bahan baku solidnya. Nilai kekerasan batang kelapa sawit berkisar antara 670−789 kg·cm-2.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForest productid
dc.subject.ddcBlackboardid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKualitas Papan Blok dari Limbah Batang Kelapa Sawit dan Finir Jenis Kayu Cepat Tumbuh.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordFinirid
dc.subject.keywordbatang kelapa sawitid
dc.subject.keywordpapan blokid
dc.subject.keywordsifat fisis dan mekanisid
dc.subject.keywordperekat UF dan PFid
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019sun.pdf
  Restricted Access
18.59 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.