Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100123
Title: Peningkatan Respons Fisiologis dan Sintasan Benih Ikan Botia Chromobotia macracanthus Melalui Pakan yang Ditambah Glutamin Bebas.
Authors: Jusadi, Dedi
Setiawati, Mia
Nuryati, Sri
Murniasih, Siti
Issue Date: 2019
Publisher: IPB University
Abstract: Chromobotia macracanthus atau yang lebih dikenal dengan clown loach adalah ikan endemik Indonesia dan salah satu komoditas utama dalam perdagangan ikan hias internasional. Tantangan dalam budidaya ikan hias botia adalah bagaimana menghasilkan ikan hias yang sehat dan tahan terhadap stres serta menghasilkan jumlah ikan yang banyak sehingga dapat memenuhi kebutuhan ekspor. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu dilakukan upaya peningkatan respons fisiologis yang mendukung status kesehatan dan sintasan ikan hias botia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu melalui perbaikan nutrisi dengan penambahan glutamin bebas. Suplementasi glutamin pada pakan telah terbukti meningkatkan respons imun dan modulasi stres pada berbagai jenis ikan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penambahan glutamin bebas dengan beberapa level dosis pada pakan terhadap respons fisiologis dan sintasan benih ikan botia. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri atas empat perlakuan pakan dengan enam ulangan. Pakan perlakuan berupa pakan pasta dengan dosis penambahan glutamin bebas berbeda 0, 1, 2 dan 3%. Pakan dibuat isonitrogen dengan penyesuaian level glisin. Pakan diujikan pada benih ikan botia umur 40 hari dengan panjang rata-rata 2.4±0.04 cm. Benih dipelihara dalam akuarium berukuran 40 x 30 x 30 cm3 sebanyak 24 unit dengan padat tebar 50 ekor per akuarium. Pakan perlakuan diberikan selama 60 hari dengan frekuensi pemberian empat kali sehari secara at satiation. Parameter yang diamati meliputi konsentrasi glutamin usus, morfometri vili dan usus, aktivitas protease usus, sintasan, aktivitas superoxide dismutase (SOD), malondialdehyde (MDA) efisiensi pakan, retensi nutrien dan pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan glutamin bebas 1-3% meningkatkan konsentrasi glutamin bebas di usus (22,89±1,32 nmol mL-1) mengindikasikan glutamin bebas dapat diserap dengan baik. Dengan penambahan glutamin menyediakan energi lebih banyak untuk proliferasi enterosit sehingga meningkatkan ukuran panjang vili (320,44±10,39 μm) dan luas permukaan vili (27-046,79±250,54 μm2). Peningkatan morfometri vili menyebabkan luas penyerapan makanan bertambah dan mendorong peningkatan fungsi usus khususnya dalam mencerna protein yang dibuktikan dengan peningkatan aktivitas enzim protease (13,57±1,92 unit mg protein-1). Peningkatan kapasitas pencernaan protein menyebabkan peluang besar untuk pembentukan sel-sel baru baik enterosit maupun limfosit dari protein yang tercerna. Di samping itu penambahan glutamin bebas menyebabkan peningkatan aktivitas antioksidan SOD (0,82±0,07 unit mg protein-1) dan diduga memacu sintesis molekul antioksidan glutathione (GSH). Oleh karena itu kemampuan eliminasi reactive species oxygen (ROS) yang dihasilkan selama metabolisme juga meningkat. Peningkatan kapasitas antioksidan melindungi sel-sel khususnya limfosit dan enterosit dari stres oksidatif dan mencegah kerusakan sel tersebut. Hal ini dapat dilihat dari penurunan signifikan kadar MDA yang merupakan indikator stres oksidatif, hingga 0,25±0,02 nmol mg protein-1. Mekanisme SOD dalam eliminasi ROS adalah dengan mengkatalisis pemutusan dua molekul anion superoksida (O2 -) menjadi hidrogen peroksida (H2O2) dan molekul oksigen (O2), sehingga mengurangi potensi bahaya anion superoksida. Dengan demikian senyawa tersebut menjadi kurang reaktif terhadap senyawa target seperti lipid, menurunkan stres oksidatif yang pada akhirnya menurunkan kadar MDA. Potensi pembentukan sel-sel enterosit dan limfosit serta terlindunginya selsel tersebut dari kerusakan meningkatkan fungsi usus dalam penyerapan ion, makanan dan proteksi terhadap patogen. Hal ini berdampak terhadap kesehatan usus yang memengaruhi tingkat kesehatan ikan, sehingga sintasan pada penelitian ini meningkat (97,00±1,00%). Penambahan glutamin bebas pada pakan benih ikan botia lebih efektif untuk fungsi fisiologis sehingga tidak berpengaruh terhadap morfometri usus, efisiensi pakan, retensi nutrien dan pertumbuhan. Hal ini diduga karena tingkat pengangkutan glutamin bebas ke dalam plasma rendah, mengindikasikan tingkat ekstraksi yang tinggi pada sel-sel usus, sehingga lebih efektif mendukung fungsi sel usus. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penambahan glutamin bebas dapat meningkatkan respons fisiologis dan sintasan ikan botia.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100123
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019smu.pdf
  Restricted Access
22.76 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.