Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100114
Title: Separasi Flavonoid Pada Fase Diam Silika Termodifikasi Polietilena Oksida dan C18.
Authors: Khuluk, Rifki Husnul
Issue Date: 2019
Publisher: IPB University
Abstract: Flavonoid merupakan salah satu bahan alam yang umumnya dapat ditemukan pada tanaman, sayuran, dan buah-buahan. Flavonoid ini diketahui mempunyai aktivitas biologis sebagai antioksidan, antiimflamasi, antibakteri, antivirus, antialergi, dan antimikroba. Mengingat pentingnya aktivitas biologis flavonoid, maka indentifikasi senyawaan flavonoid dalam tanaman tempuyung harus dilakukan dengan metode yang tepat agar kualitas kimia dan keamanannya tetap terjaga untuk aplikasi klinis. Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) merupakan salah satu teknik kromatografi untuk zat cair yang disertai dengan tekanan. Fase diam yang sering digunakan adalah silika yang telah dimodifikasi dengan hidrokarbon (C18). Namun fase diam ini masih terdapat kelemahan, diantaranya waktu analisis relatif lama dan puncak yang dihasilkan masih ada yang tumpang tindih. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan fase diam silika termodifikasi polietilena oksida (PEO) untuk meningkatkan efisiensi dalam pemisahan senyawa flavonoid dan komparasi dengan fase diam C18 untuk membandingkan efisiensi pemisahan terbaik. Pembuatan fase diam silika termodifikasi PEO berhasil dilakukan dengan baik. Hasil karakterisasi menggunakan analisis unsur menunjukkan keberhasilan pembuatan fase diam termodifikasi PEO dengan melihat perbandingan jumlah unsur hidrogen (H), karbon (C), dan nitrogen (N) pada silika dan silika termodifikasi PEO. Akan tetapi sistem kromatografi cair kapiler menggunakan fase diam ini belum dapat diperoleh pemisahan yang optimum dari beberapa flavonoid yang digunakan. Sementara itu, dengan menggunakan fase diam C18, 8 senyawa flavonoid berhasil dipisahkan dengan baik. Kondisi pemisahan optimum diperoleh dengan sistem elusi gradien menggunakan campuran metanol (A) dan 0.2% asam format (B) sebagai fase gerak. Pada kondisi KCKT yang telah dioptimumkan ini, linieritas untuk 8 senyawa tersebut pada kisaran konsentrasi 0.078–10 μg/mL diperoleh koefisien korelasi berkisar antara 0.9991–0.9998. Estimasi limit deteksi dan kuantitasi untuk 8 senyawa ditemukan antara 0.147– 0.356 dan 0.489–1.187 μg/mL. Ketelitian pada hari yang sama dan berbeda berada pada kisaran persentase simpangan baku relatif (SBR) sebesar <2%. Akurasi yang diekspresikan sebagai persen rerata perolehan kembali untuk semua analit diperoleh pada kisaran 97–105% dengan %SBR <3%. Selain itu, dengan menggunakan variabel 30 data penuh x 15 matriks data hasil analisis KCKT dan kombinasinya dengan kemometrik berhasil mengelompokkan sampel tempuyung berdasarkan perbedaan bagian tanaman (akar, batang, dan daun) dan lokasi tumbuh tanaman (Bogor dan Bandung Barat).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100114
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019rhk.pdf
  Restricted Access
15.85 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.