Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100012
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorNuryartono, Nunung-
dc.contributor.advisorPasaribu, Syamsul Hidayat-
dc.contributor.authorSuhery, Andri-
dc.date.accessioned2019-11-20T05:43:04Z-
dc.date.available2019-11-20T05:43:04Z-
dc.date.issued2019-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100012-
dc.description.abstractSektor industri memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja, tetapi distribusi sektor industri yang tidak merata antara Jawa dan luar Jawa menyebabkan aglomerasi industri hanya terjadi di daerah tertentu. Studi ini menggunakan indeks Hoover’s coefficient of localisation (HL) dan indeks Krugman’s specialisation (KS) untuk menjelaskan aglomerasi industri dan menggunakan indeks Coefficient of variation (CV) dan indeks Locational gini coefficient (LG) untuk menjelaskan disparitas regional. Untuk menganalisis dampak aglomerasi industri terhadap disparitas regional di Indonesia digunakan analisis data panel statis fixed effect model. Untuk mengetahui dampak aglomerasi industri terhadap disparitas regional di Indonesia secara spasial digunakan analisis Geograpichally Weigthted Panel Regression (GWPR). Data yang digunakan adalah data panel dari 33 provinsi di Indonesia dari 2008 hingga 2015. Aglomerasi industri dan disparitas regional terjadi di Indonesia. Di tahun 2008 sebanyak 21 provinsi di Indonesia atau sebesar 64.65% mengalami aglomerasi dan di tahun 2015 jumlahnya menurun menjadi 15 provinsi atau sebesar 45.45%. Penurunan ini terjadi karena adanya perpindahan industri ke lokasi industri yang baru dan pertambahan jumlah pusat industri di lokasi yang baru. Industri di Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa. Hasil uji data panel menunjukkan disparitas regional terjadi untuk semua kelompok industri di Indonesia dilihat dari tenaga kerja dan nilai tambah. Hasil uji juga memberikan hasil bahwa lokalisasi industri dan factor intensity meningkatkan disparitas regional, sedangkan pengaruh spesialisasi industri, scale economies, dan resources intensity terhadap disparitas regional belum dapat disimpulkan. Hasil uji data secara spasial menunjukkan bahwa aglomerasi mampu menurunkan disparitas regional. Hasil uji juga memberikan hasil bahwa lokalisasi industri, spesialisasi industri, scale economies, resource intensity, dan factor intensity meski menunjukkan hasil yang berbeda untuk setiap kelompok industri.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcRegional disparitasid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcIndonesiaid
dc.titleDampak Aglomerasi Industri terhadap Disparitas Regional di Indonesia tahun 2008-2015.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordaglomerasi industriid
dc.subject.keyworddampakid
dc.subject.keyworddisparitas regionalid
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019asu.pdf
  Restricted Access
39.52 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.