Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100007
Title: Kajian Klinis dan Biokimiawi Darah Anak Sapi Penderita Kolibasilosis yang Diberi Mikrokapsul IgG Anti Escherichia coli K99
Authors: Esfandiari, Anita
Widhyari, Sus Derthi
Murtini, Sri
Mihardi, Arief Purwo
Issue Date: 2019
Publisher: IPB University
Abstract: Gejala diare akut yang disebabkan oleh infeksi Enterotoxigenic Escherichia coli (ETEC) pada anak sapi dapat menimbulkan kematian yang cukup tinggi. Terobosan pengobatan melalui pengebalan pasif merupakan salah satu alternatif dalam pengendalian diare akibat infeksi ETEC (kolibasilosis). Pengebalan pasif melalui pemberian mikrokapsul yang berisi imunoglobulin G anti Escherichia coli K99 (E. coli) pada anak sapi penderita kolibasilosis menunjukkan tingkat persembuhan yang baik. Namun demikian belum banyak diungkapkan bagaimana gambaran klinis dan profil biokimiawi darahnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian mikrokapsul IgG anti E. coli K99 terhadap gambaran klinis dan biokimiawi darah pada anak sapi yang diinfeksi E. coli. Penelitian menggunakan 16 ekor anak sapi yang dibagi menjadi empat kelompok dengan masing-masing kelompok sebanyak empat ekor. Kelompok terdiri atas Kontrol Negatif /KN (anak sapi yang tidak diberi perlakuan); Kontrol Positif/KP (anak sapi yang dinfeksi E. coli K99); Perlakuan 1/P1 (anak sapi yang diinfeksi E. coli K99 dan diberi suspensi IgG anti E. coli K99); dan Perlakuan 2/P2 (anak sapi yang diinfeksi E. coli K99 dan diberi mikrokapsul IgG anti E. coli K99). Bakteri E. coli K99 diberikan dengan dosis sebanyak 5 x 10 10 cfu/ml/ekor peroral. Suspensi dan mikrokapsul IgG anti E .coli diberikan dengan dosis sebanyak 1.76 gram IgG/ekor pada satu jam sebelum, empat dan sembilan jam setelah infeksi E. coli, serta dua kali sehari pada dua hari berikutnya. Pengamatan klinis dan pengambilan sampel darah dilakukan pada 0, 24, 48, 72 dan 168 jam setelah infeksi. Pengambilan sampel darah dilakukan melalui Vena Jugularis untuk dilakukan pemeriksaan terhadap biokimiawi darah (konsentrasi total protein, albumin, globulin, sodium dan potasium) dengan menggunakan spektrofotometer. Analisis nilai absorbansi IgG anti E. coli K99 dilakukan dengan metode Indirect Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Hasil pengamatan menunjukkan gejala diare pada kelompok yang diinfeksi E. coli tanpa diberi pengobatan (KP) muncul pada 12 jam setelah infeksi hingga akhir pengamatan. Kelompok yang diberi suspensi IgG anti E. coli (P1) muncul gejala diare pada 24 hingga 72 jam setelah infeksi. Kelompok yang diberi mikrokapsul IgG anti E. coli (P2) memperlihatkan konsistensi feses yang lembek pada 12 jam setelah infeksi dan gejala diare tidak nampak hingga akhir pengamatan. Hasil pengamatan klinis dan biokimiawi darah semua kelompok tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Hasil pengamatan klinis menunjukkan pada kelompok KP cenderung menunjukkan peningkatan pada suhu tubuh, frekuensi jantung dan nafas pada 24 jam setelah infeksi. Pengamatan klinis kelompok P1 cenderung menunjukkan peningkatan pada suhu tubuh, frekuensi jantung, dan nafas pada 48 jam setelah infeksi. Gambaran klinis kelompok P2 cenderung menunjukkan penurunan pada suhu tubuh dan frekuensi jantung sepanjang pengamatan. Frekuensi nafas kelompok P2 cenderung meningkat pada 72 jam setelah infeksi. Gambaran biokimiawi darah kelompok KP cenderung menunjukkan penurunan pada konsentrasi total protein, albumin, rasio A/G, sodium dan potasium pada 48 jam setelah infeksi. Namun konsentrasi globulin cenderung meningkat pada 24 jam setelah infeksi. Gambaran biokimiawi darah kelompok P1 cenderung menunjukkan penurunan konsentrasi total protein, albumin, globulin dan rasio A/G hingga 48 jam setelah infeksi sedangkan konsentrasi sodium dan potasium cenderung meningkat pada 72 jam setelah infeksi. Gambaran biokimiawi darah kelompok P2 cenderung menunjukkan peningkatan pada konsentrasi total protein, albumin, sodium dan potasium pada 48 jam setelah infeksi. Konsentrasi globulin kelompok P2 cenderung menunjukkan penurunan pada 24 jam setelah infeksi. Hasil pengamatan nilai absorbansi IgG anti E. coli semua kelompok berada dibawah nilai cut off sepanjang pengamatan. Dapat disimpulkan bahwa pemberian mikrokapsul dan suspensi IgG anti E. coli tidak memberikan pengaruh terhadap gambaran klinis dan biokimiawi darah. Namun demikian pemberian mikrokapsul IgG anti E. coli mampu mengurangi gejala dan tingkat keparahan diare pada anak sapi yang diinfeksi E. coli.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/100007
Appears in Collections:MT - Veterinary Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2019apm.pdf
  Restricted Access
13.1 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.