Evaluasi Pemanfaatan Ekstrak Gracilaria verrucosa Terhadap Sistem Imun dan Pertumbuhan Udang Vaname Litopenaeus vannamei.
View/ Open
Date
2019Author
Jasmanindar, Yudiana
Sukenda
Alimuddin
Zairin Jr, Muhammad
Utomo, Nur Bambang Priyo
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia merupakan salah satu pengekspor terbanyak udang di dunia yang
terus melakukan peningkatan produksi udangnya. Namun upaya ini sering
terkendala karena adanya serangan penyakit pada budidaya udang. Peningkatan
imunitas nonspesifik dapat mengurangi kerentanan udang terhadap penyakit.
Imunostimulan yang berasal dari rumput laut merupakan salah satu bahan yang
dapat menimbulkan respons imunitas alami udang sehingga tahan terhadap
penyakit. Rumput laut jenis Gracilaria verrucosa merupakan salah satu alga
merah yang banyak terdapat di perairan Indonesia dan saat ini sudah
dibudidayakan di tambak. Bahan aktif rumput laut dari jenis Gracilaria spp.
adalah sulfat polisakarida yang dapat menstimulasi sistem imun udang. Pemberian
imunostimulan melalui pakan merupakan metode yang umum digunakan untuk
meningkatkan sistem imun maupun mendukung pertumbuhan udang. Selain itu
stimulasi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain dosis dan durasi pemberian
pakan imunostimulan serta keamanannya bila diaplikasikan di lapangan. Tujuan
umum penelitian ini untuk mengevaluasi pemanfaatan ekstrak G. verrucossa
terhadap sistem imun dan pertumbuhan udang vaname Litopenaeus vannamei.
Penelitian pertama bertujuan untuk mengetahui komposisi kimia ekstrak
rumput laut G. verrucosa. Rumput laut diekstrak menggunakan pelarut etil asetat
tiga bagian untuk selanjutnya dianalisis. Hasil analisis komposisi kimia ekstrak
etil asetat rumput laut G. verrucosa menunjukkan bahwa ekstrak mengandung
sulfat (24,21 %), karbohidrat (13,41 %), dan galaktosa 0,46 mg L-1. Komposisi
kimia lain dari bahan ekstrak etil asetat adalah kandungan protein sebanyak 3,64%.
Hasil analisis pirolisis GC-MS menunjukkan bahwa ekstrak G verrucosa
mengandung senyawa monosakarida dalam bentuk α-L-galactopyranoside dengan
bobot molekul 178 kDa, methil 3,6-anhydro-α-L-galactopyranoside dengan bobot
molekul 176 kDa, dan 4-O-β-D-galactopyranosyl 342 kDa.
Penelitian tahap kedua bertujuan untuk mendapatkan dosis optimum ekstrak
yang dapat meningkatkan sistem imun, sintasan dan mendukung pertumbuhan
udang vaname. Penelitian ini menggunakan tiga dosis ekstrak G. verrucosa yaitu
1, 2, dan 3 g kg-1 yang diformulasikan dalam pakan. Sebagai kontrol, udang diberi
pakan tanpa ekstrak G. verrucosa. Udang diberi pakan perlakuan selama enam
minggu. Selama periode pemeliharaan dilakukan pengamatan parameter imun
pada jam ke- 6, 24, 72, 336, dan 1008. Khusus untuk pengamatan parameter imun
secara molekular pada gen lgbp (lipopolysaccharide and -1,3-glucan binding
protein) dan alf1 (anti-lipopolisaccharide faktor 1) dilakukan pada hari kesatu, 14
dan 42. Setelah pemeliharaan selama enam minggu dilakukan penimbangan bobot
akhir udang. Uji tantang dilakukan menggunakan bakteri patogen Vibrio harveyi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak G. verrucosa yang diformulasikan
dalam pakan udang dengan dosis 1, 2, dan 3 g kg-1 dapat memberikan respons
parameter imun (THC, DHC, aktivitas fagositosis, aktivitas fenoloksidase serta
aktivitas bakterisidal) lebih tinggi dibandingkan dengan udang yang diberi pakan
kontrol tanpa ekstrak G. verrucosa. Analisis molekular menunjukkan bahwa
peningkatan induksi kedua gen yang terkait imun mulai terlihat pada hari kesatu
setelah pemberian pakan ekstrak namun terjadi penurunan pada akhir
pemeliharaan. Udang vaname yang diberi pakan mengandung ekstrak G.
verrucosa sebanyak 2 g kg-1 mengalami stimulasi sistem imun yang optimum.
Pemberian pakan mengandung ekstrak G. verrucosa pada dosis 1-3 g kg-1
menimbulkan resistan terhadap infeksi bakteri V. harveyi.
Penelitian tahap ketiga bertujuan untuk mendapatkan durasi pemberian
pakan ekstrak G. verrucosa yang baik. Eksperimen ini menggunakan tiga
perlakuan durasi, yaitu pemberian pakan ekstrak berselang-seling satu minggu,
berselang-seling dua minggu dan hanya sekali pemberian yaitu satu minggu pada
awal pemeliharaan. Kontrol merupakan udang yang diberi pakan tanpa
penambahan ekstrak G. verrucosa. Pengamatan parameter imun berupa THC,
DHC, PO, dan aktivitas fagositik dilakukan pada minggu kesatu, 3, 4 dan 6.
Penimbangan bobot udang dilakukan pada awal dan akhir pemeliharaan. Uji
tantang dengan V. harveyi dilakukan untuk mengevaluasi sintasan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa udang yang diberi pakan ekstrak pada durasi
tertentu memiliki respons imun yang lebih tinggi dibandingkan udang yang diberi
pakan kontrol. Udang yang diberi pakan ekstrak dengan durasi tertentu
mempunyai sintasan yang lebih tinggi dibandingkan udang yang diberi pakan
tanpa durasi pakan ekstrak. Pemberian pakan ekstrak berselang-seling satu
minggu dan satu minggu pemberian dapat mendukung pertumbuhan udang.
Penelitian tahap keempat dilakukan untuk menguji pakan ekstrak dengan
dosis 2 g kg-1 pada udang dengan perlakuan durasi setiap satu minggu dan satu
minggu pemberian terhadap sintasan dan pertumbuhan udang. Penelitian tahap IV
dilakukan di lapangan, pada wadah hapa (2 m2) yang diletakkan dalam satu
petakan tambak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sintasan udang yang diberi
pakan ekstrak satu minggu pada awal pemeliharaan udang lebih tinggi
dibandingkan sintasan udang pada perlakuan lainnya. Pakan mengandung ekstrak
G. verrucosa yang diberikan dengan durasi tertentu belum dapat mendukung
pertumbuhan udang. Walaupun demikian biomassa akhir udang vaname yang
diberi pakan ekstrak pada durasi satu minggu lebih tinggi dibandingkan perlakuan
lainnya, dengan konversi pakan sebesar 1.01.
Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa ekstrak rumput laut
G. verrucosa potensial sebagai imunostimulan. Pemanfaatan ekstrak G. verrucosa
pada dosis 2 g kg-1 adalah optimum dalam meningkatkan respons imun udang
vaname sehingga tahan terhadap terhadap infeksi V. harveyi. Pemberian pakan
ekstrak dengan durasi satu minggu sudah dapat meningkatkan respons imun,
sintasan dan pertumbuhan udang vaname. Aplikasi pakan yang mengandung
ekstrak G. verrucosa di lapangan menunjukkan bahwa imunostimulan ini dapat
dimanfaatkan dalam meningkatkan sintasan udang vaname guna mendukung
produktivitas budidaya L. vannamei.
Collections
- DT - Fisheries [726]