Prediksi Embun Beku di Wilayah Dieng Menggunakan Luaran Model Subseasonal to Seasonal (S2S).
Abstract
Dataran Tinggi Dieng terletak di Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara.
Wilayah ini memiliki fenomena unik yaitu embun beku ( frost) yang terjadi pada
musim kemarau (Juli, Agustus, dan September). Fenomena tersebut menyebabkan
naiknya jumlah wisatawan yang ingin berkunjung ke wilayah Dieng. Namun,
akibat embun beku beberapa tanaman hortikultura menjadi mati. Informasi
mengenai prediksi embun beku dibutuhkan untuk meminimalisir dampak negatif
kejadian tersebut. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini yaitu di sekitar Candi
Arjuna dan Bukit Sikunir. Konsep lapse rate digunakan untuk memperoleh nilai
suhu udara minimum harian secara spasial. Data DEMNAS dan suhu udara
minimum harian observasi digunakan dalam perhitungan tersebut. Data suhu
udara minimum harian luaran model S2S digunakan untuk menduga kejadian
embun beku. Data model S2S diambil dari luaran model ECMWF. Model S2S
dapat digunakan dalam layanan iklim bagi masyarakat untuk mengatasi peristiwa
ekstrem. Teknik koreksi bias digunakan untuk mengurangi nilai bias yang
dihasilkan oleh model. Nilai suhu udara minimum harian hasil luaran model yang
dikoreksi diharapkan mendekati nilai observasi. Hasil studi ini menunjukkan
bahwa data prediksi yang dihasilkan dari koreksi model S2S ECMWF dapat
menunjukkan pola penurunan suhu yang hampir sama dengan nilai observasi
ketika terjadi beberapa peristiwa embun beku. Prediksi S2S ECMWF memiliki
potensi untuk informasi peringatan kejadian embun beku dengan jangka waktu 46
hari sebelum kejadian.