Pengaruh Kelekatan Remaja-Orangtua, Kelekatan Remaja-Teman Sebaya, dan Tingkat Ketergantungan pada Media Sosial terhadap Self-Esteem pada Remaja Awal
Abstract
Saat ini, sebagian besar kelompok usia remaja merupakan pengguna aktif internet. Konten pada internet yang paling sering diakses oleh remaja ialah media sosial. Kriteria contoh ialah remaja awal (12-14 tahun) yang memiliki akun media sosial dan memiliki orangtua lengkap Penelitian ini didesain dengan menggunakan cross-sectional study dan lokasi penelitian dilakukan di dua SMP di Kota Bekasi yang ditentukan secara purposive. Data pada penelitian diambil dengan metode self-administered dengan alat bantu kuisioner serta dianalisis dengan menggunakan uji inferensia, uji korelasi, dan uji regresi berganda dengan SPPS 16. Hasil uji regresi berganda (R2= .307) menunjukkan pengaruh signifikan positif dari dimensi komunikasi pada kelekatan remaja-ayah terhadap self-esteem remaja (F(13,106)= 5,058; p< .05), pengaruh signifikan negatif dari dimensi pengasingan pada kelekatan remaja-ayah (F(13,106)= 5,058; p< .01) dan pengaruh signifikan negatif dari dimensi pengasingan pada kelekatan remaja-teman sebaya (F(13,106)= 5,058; p< .01) terhadap self-esteem remaja, dan pengaruh signifikan negatif dari dimensi komunikasi pada banyaknya penggunaan media sosial terhadap self-esteem remaja (F(13,106)= 5,058; p< .05). Berdasarkan penelitian ini, penulis menyarankan pola komunikasi yang bersifat convesation-oriented antara remaja dengan orangtua, khususnya ayah, dan teman sebaya. Selain itu, remaja perlu lebih banyak mengisi waktu luang dengan berbagai kegiatan yang produktif agar terhindar dari ketergantungan pada media sosial.