Analisis pengentasan kemiskinan masyarakat pesisir melalui pengembangan lembaga keuangan mikro (Studi kasus di Pasuruan dan Tangerang)
Abstract
Kemiskinan saat ini merupakan fenomena global bagi negara berkembang yang harus diatasi. Di Indonesia, tingkat kemiskinan khususnya di masyarakat pesisir sudah sangat mengkhawatirkan. Hal ini terbukti dengan tingkat poverty headcount index (PHI) yang telah mencapai 32,14 %. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis dampak keberadaan lembaga keuangan mikro dalam mengentaskan kemiskinan masyarakat pesisir. Tujuan khusus dari penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis (1) kelembagaan dan kinerja LKM, (2) keberadaan, fungsi dan peran LKM (3) persepsi anggota terhadap LKM, dan (4) merumuskan strategi intermediasi LKM. Analisis kelembagaan LKM dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu “teknik evaluasi implementasi”, analisis kinerja keuangan LKM menggunakan laporan keuangan secara vertikal dan horisontal, analisis dampak intermediasi LKM mencakup analisis tentang dampak yang ditimbulkan kepada masyarakat karena beroperasinya LKM. Analisis ini dilakukan melalui tiga tahapan, mencakup: (1) Tabulasi dan pelevelan data; (2) Analisis Multidimensional Scaling (MDS); dan (3) Analisis Leverage. Hingga kini kedua LKM belum mampu berperan dengan baik didalam mengentaskan kemiskinan masyarakat pesisir. Hasil analisis MDS menunjukkan secara rata-rata kinerja kedua LKM di wilayah pesisir tersebut berbeda. Status kinerja KSU M3 Kabupaten Tangerang yang bernilai 42,91% masih termasuk “cukup buruk”. Sebaliknya status kinerja KSU LEPP Kabupaten Pasuruan (57,26%) telah termasuk “cukup baik”. Walaupun hingga saat ini masih belum menunjukkan kinerja yang baik, khususnya di KSU M3 Tangerang, yang ditunjukkan dari hasil nilai Multi Dimensional Scalling (MDS) dan Leverage yang “cukup buruk”, akan tetapi setidaknya sudah mengarah pada jalur yang benar. Kualitas lembaga, struktur keuangan, efisiensi dan rentabilitas usaha dengan nilai “cukup baik” menunjukkan bahwa kondisi lembaga dan keuangan cukup stabil. Program pendampingan untuk neningkatkan kapasitas dan kapabilitas usaha LKM perlu ditingkatkan, selain juga kecermatan dan kehati-hatian (prudential) dalam memberikan kredit.
Collections
- MT - Fisheries [3016]