Perilaku Ekonomi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Berkelanjutan (Studi Kasus: Bank Sampah Pulo Cantik, Kampung Pulo Geulis, Kota Bogor).
Abstract
Pertambahan jumlah penduduk dapat mengakibatkan peningkatan jumlah
timbulan sampah. Permasalahan sampah juga terjadi di Kampung Pulo Geulis,
Kelurahan Babakan Pasar, Kota Bogor. Jumlah populasi penduduk yang sangat
padat dan akses kendaraan yang terbatas dapat memengaruhi terhambatnya sistem
pengelolaan sampah secara konvensional. Salah satu alternatif pengelolaan
sampah yaitu melalui bank sampah berbasis masyarakat. Kampung Pulo Geulis
telah mendirikan bank sampah sejak tahun 2017 di lingkungan permukiman kota,
namun saat ini partisipasi masyarakat masih rendah. Tujuan penelitian ini, yaitu:
1) Mengidentifikasi sistem pengelolaan sampah, 2) Mengidentifikasi perilaku
masyarakat dalam menangani sampah, 3) Menganalisis tingkat partisipasi dan
persepsi masyarakat terhadap bank sampah, 4) Menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah, 5) Mengestimasi
besaran manfaat ekonomi dari pengelolaan sampah. Metode analisis yang
digunakan yaitu metode analisis deskriptif, skala likert, analisis regresi logistik
biner, dan analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima
pola penanganan sampah di Kampung Pulo Geulis, pola penanganan paling
banyak yaitu sampah diangkut langsung oleh petugas kebersihan sebanyak 56%.
Pola perilaku masyarakat dalam penanganan sampah berkaitan dengan latar
belakang responden. Anggota Bank Sampah Pulo Cantik berpersepsi bahwa saat
ini mereka sudah merasakan manfaat secara aspek sosial dan lingkungan namun
manfaat secara ekonomi belum maksimal, dan tingkat partisipasi anggota Bank
Sampah Pulo Cantik menunjukkan partisipasi yang rendah. Faktor-faktor yang
signifikan memengaruhi keikutsertaan masyarakat dalam program bank sampah
adalah variabel pendapatan dan jarak rumah ke bank sampah. Manfaat ekonomi
total dari pengelolaan sampah sebesar Rp 44.182.016, namun manfaat ekonomi
yang diperoleh pengelola Bank Sampah Pulo Cantik hanya sebesar 0,26%.