Manfaat Ekonomi dan Strategi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (Studi Kasus: Bank Sampah Induk Bersinar (BSIB),
Abstract
Pertumbuhan penduduk di Indonesia mengakibatkan jumlah sampah yang
dihasilkan rumah tangga meningkat, dan menimbulkan bencana ekologis.
Pengelolaan sampah dengan konsep mengubah sampah yang merupakan bad
economic menjadi good economic telah diterapkan melalui program Bank Sampah
Induk Bersinar (BSIB) yang dilaksanakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat
yaitu Yayasan Solusi Bersinar Indonesia di Kabupaten Bandung. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa yang dapat menjadi pendukung
dan penghambat masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif di dalam program
BSIB, manfaat ekonomi yang ditimbulkan dengan adanya program BSIB di
Kabupaten Bandung, dan menganalisis strategi pengelolaan yang dilakukan oleh
Yayasan Solusi Bersinar Indonesia dalam upaya mewujudkan bank sampah yang
berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dekriptif
kuantitatif, analisis manfaat bersih, dan Analytical Hierarchy Process (AHP).
Faktor pendorong bagi masyarakat untuk berpartisipasi yaitu faktor insentif
ekonomi berupa uang dari hasil penjualan sampah (59%) dan faktor kepedulian
terhadap lingkungan (41%). Faktor penghambat bagi masyarakat adalah
masyarakat memilih memberikan sampah kepada pengepul (43%), kesibukan
(30%), dikelola sendiri dengan cara dibakar (16%), dan tidak ada sosialisasi (11%).
Manfaat ekonomi langsung yang diperoleh BSIB berasal dari manfaat bersih
penjualan sampah dan dari manfaat bersih CSR Pada tahun 2017. Manfaat tidak
langsung diperoleh BSIB dari kesediaan masyarakat membayar manfaat bank
sampah dalam mengurangi pencemaran lingkungan dan jumlah timbulan sampah
yang dibuang ke lingkungan, sehingga total manfaat ekonomi yang diperoleh BSIB
dengan skenario sebesar Rp 2 296 882 126. Strategi pengelolaan untuk
mewujudkan BSIB yang berkelanjutan dapat dicapai dengan pengetahuan sebagai
kriteria utama untuk mencapai tujuan dan peningkatan pemahaman pengelolaan
sampah sebagai alternatif program untuk mencapai tujuan pengelolaan bank
sampah yang berkelanjutan.