Interaksi Genotipe x Lingkungan Morfologi Malai pada Galur-galur Padi (Oryza sativa L.) Bermalai Lebat
View/ Open
Date
2019Author
Jayaningsih, Elvita Dwi
Aswidinnoor, Hajrial
Suwarno, Willy Bayuardi
Metadata
Show full item recordAbstract
Padi menjadi salah satu tanaman pangan yang penting di dunia dan menjadi
sumber makanan pokok di Indonesia. Upaya peningkatan hasil padi terus dilakukan
salah satunya dengan peningkatan kapasitas malai padi (sink). Malai padi
merupakan organ penting yang langsung mempengaruhi jumlah gabah. Informasi
mengenai pola percabangan dan morfologi malai pada padi secara kuantitatif masih
terbatas. Pendekatan rekayasa morfologi malai dilakukan sebagai upaya
peningkatan hasil padi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui interaksi
genotipe x lingkungan morfologi malai lebat galur-galur padi sawah yang diuji pada
empat kondisi lingkungan dan memperoleh informasi mengenai korelasi, pengaruh
langsung dan tidak langsung karakter morfologi malai tanaman padi.
Pembahasan yang pertama mengenai adanya interaksi G x E pada karakterkarakter
malai seperti panjang malai, panjang aksis malai, jumlah buku, jumlah
cabang primer, jumlah cabang sekunder, jumlah cabang tersier, jumlah gabah total
per malai, panjang cabang primer, kerapatan gabah, dan inisiasi gabah per cabang
primer. Perbedaan musim dan dosis pupuk juga berpengaruh terhadap beberapa
karakter malai. Heritabilitas arti luas yang dihasilkan oleh karakter-karakter
morfologi malai yang diamati masuk dalam kategori tinggi. Karakter jumlah
cabang sekunder memiliki korelasi yang nyata dan positif (terbesar) dengan
karakter jumlah gabah per malai. Karakter panjang malai, jumlah cabang sekunder
per malai, dan kerapatan gabah memiliki pengaruh langsung yang cukup besar
terhadap karakter jumlah gabah per malai. Berdasarkan kemiripan karakterkarakter
malai pada genotipe-genotipe uji dihasilkan 4 kelompok hasil analisis
clustering. Pembahasan selanjutnya adalah mengenai karakter agronomi ke-30
genotipe uji. Genotipe tidak berpengaruh nyata pada karakter hasil. Terdapat
pengaruh interaksi G x E pada karakter umur berbunga dan umur panen. Nilai
koefisien keragaman pada pengamatan karakter-karakter agronomi berkisar 1.44-
12.19%. Musim berpengaruh nyata pada karakter tinggi tanaman, jumlah anakan
produktif, dan umur berbunga, sedangkan dosis pupuk berpengaruh sangat nyata
terhadap semua karakter agronomi yang diamati.
Pembahasan yang kedua mengenai karakter panjang cabang primer,
panjang terisi gabah per cabang primer, dan jumlah gabah per cabang primer pada
bagian node pangkal, tengah, dan ujung malai. Hasil percobaan menunjukkan
bahwa jumlah gabah per cabang primer pada bagian node pangkal dan tengah
cenderung lebih tinggi dibandingkan pada bagian node ujung malai. Nilai
heritabilitas arti luas yang dihasilkan berkisar 75.8-90.0%. Hasil analisis clustering
menunjukkan bahwa berdasarkan karakter panjang cabang primer di bagian node
pangkal, tengah, dan ujung malai, genotipe dapat dikelompokkan menjadi 4
kelompok. Karakter jumlah gabah per cabang primer bagian node tengah memiliki
nilai korelasi tertinggi (r = 0.86, P < 0.05) dan pengaruh langsung tertinggi (0.95)
terhadap karakter jumlah gabah per malai.
Pembahasan yang ketiga mengenai keragaman pola percabangan malai per
node pada aksis malai. Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa cabang sekunder,
dan jumlah gabah total cenderung terbentuk pada node-node pertama/pangkal
hingga bagian node tengah malai. Cabang tersier malai tersebar secara beragam dari
bagian node pangkal hingga node ujung malai. Berdasarkan hasil pengamatan
jumlah gabah total per malai, musim hujan cenderung menghasilkan jumlah gabah
total per malai yang lebih banyak dibandingkan musim kemarau dan jumlah gabah
per malai pada tetua berpengaruh nyata pada jumlah gabah per malai keturunannya.
Collections
- MT - Agriculture [3772]