Perbedaan Jumlah Mulut Bubu Tambun terhadap Hasil Tangkapan di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu
View/ Open
Date
2019Author
Sidik, Fajar
Iskandar, Mokhamad Dahri
Zulkarnain
Metadata
Show full item recordAbstract
Kepulauan Seribu merupakan salah satu sentral perikanan karang. Salah satu alat
tangkap yang digunakan nelayan setempat pada penangkapan ikan karang adalah
bubu. Jenis bubu yang banyak digunakan di perairan Kepulauan Seribu untuk
menangkap ikan-ikan karang adalah bubu tambun. Permasalahannya sampai saat
ini jumlah dan bobot hasil tangkapan bubu tambun belum optimal. Faktor yang
mempengaruhi keberhasilan dalam penangkapan ikan salah satunya yaitu jumlah
mulut bubu. Oleh karena itu peneiti tertarik melakukan penelitian ini, apakah
dengan menambahkan jumlah mulut bubu hasil tangkapan dapat di tingkatkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan dan
efektivitas bubu tambun dengan jumlah mulut yang berbeda dan distribusi ukuran
ikan yang dominan tertangkap. Penelitian ini dilakukan dengan metode
exsperimental fishing total bubu yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 20
buah, dengan bubu yang memiliki mulut satu bauh sebanyak 10 bubu, dan bubu
dengan jumlah mulut dua buahsebanyak 10 bubu. Penelitian menunjukan bahwa
komposisi hasil tangkapan bubu tambun terdiri dari ikan keya-keya sebanyak 169
ekor (7.099 gram), betok hitam 161 ekor (6.187 gram), strip delapan 152 ekor
(1.850 gram). Berdasarkan uji t, bubu tambun dengan jumlah mulut dua buah
signifikan lebih efektif dibanding bubu dengan jumlah mulut satu buah ditinjau
dari bobot (P = 0,018) Berdasarkan nilai index keanekaragaman menggunakan
Shannon Wiener bubu tambun dengan mulut sebanyak dua buah memiliki nilai
Index Shannon Whiener lebih tinggi dibandingkan mulut bubu satu buah.