Perbandingan Profil Platelet pada Kucing Domestik yang Dikastrasi dengan Metode Kimia atau Ligasi (Pinhole)
View/ Open
Date
2019Author
Putra, Sandi
Maylina, Leni
Wulansari, Retno
Metadata
Show full item recordAbstract
Populasi kucing yang melimpah menjadi permasalahan masyarakat.
Kastrasi kimia atau ligasi adalah metode yang digunakan untuk pengendalian
populasi kucing. Metode kastrasi kimia atau ligasi dapat menginduksi kerusakan
endotel pembuluh darah pada jaringan yang akan berdampak pada sirkulasi darah
dan total platelet di dalam tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
perbandingan profil platelet kucing domestik yang dikastrasi dengan metode kimia
atau ligasi. Penelitian ini menggunakan delapan ekor kucing jantan sehat yang
dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok tersebut adalah kastrasi kimia dan ligasi,
dimana setiap kelompok memiliki masing-masing empat ekor kucing. Metode
kastrasi kimia dilakukan dengan menginjeksikan larutan besi (III) klorida
heksahidrat 5 % pada testis kanan sebanyak 0.2 ml/testis. Kastrasi ligasi dilakukan
dengan mengligasi funiculus spermaticus pada testis kanan dengan jarum (18 G)
dan benang sutera (3-0). Seluruh kucing berumur lebih dari satu tahun. Kastrasi
dan pengambilan sampel darah dilakukan dibawah pengaruh anestesi ketaminexylazine.
Sampel darah diambil dari vena cephalica sebelum (H-0) dan sesudah
(H-14) kastrasi dan diukur menggunakan alat Hematology Analayser Vet Scan
HM5®. Parameter penelitian ini adalah Platelet (PLT), Plateletcrit (PCT), Mean
Platelet Volume (MPV), dan Platelet Distribution Width (PDW). Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata profil platelet pada metode
kastrasi kimia cenderung menurun, yang ditunjukkan oleh penurunan rata-rata PLT,
PCT, MPV, dan PDW. Sementara itu, profil platelet pada metode ligasi
menunjukkan peningkatan nilai rata-rata PLT dan PCT, dan penurunan pada MPV
dan PDW. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa metode kastrasi
ligasi setelah 14 hari tidak ada pengaruh terhadap profil platelet kucing dan kastrasi
kimia memiliki kecenderungan penurunan pada parameter PLT dan PCT. Hal
tersebut menunjukkan bahwa kastrasi ligasi lebih aman dari pada kastrasi kimia