Kerentanan Antimikroba Staphylococci Koagulase Negatif Terisolasi dari Ular Bajing (Gonyosoma oxycephalum).
View/ Open
Date
2019Author
Pow, Lydia Kar Men
Afiff, Usamah
Noviana, Deni
Metadata
Show full item recordAbstract
Ular liar ditangkap dalam jumlah yang meningkat untuk memenuhi
permintaan masyarakat untuk hewan peliharaan eksotis. Ular bajing (Gonyosoma
oxycephalum) adalah spesies ular yang biasa ditangkap sebagai hewan peliharaan
di Indonesia. Staphylococci koagulase negatif (CoNS) umumnya ditemukan pada
kulit dan selaput lendir reptil. Biasanya, mereka jarang menyebabkan penyakit
primer dan infeksi pada manusia dan hewan, kecuali dalam jumlah besar. Namun,
CoNS sedang muncul sebagai patogen manusia dan hewan yang penting. CoNS
yang resisten antibiotik telah dilaporkan di seluruh dunia. Oleh karena itu,
penelitian ini adalah untuk menentukan kerentanan antimikroba CoNS yang
diisolasi dari ular bajing. Sampel diambil dari rongga mulut 5 ekor ular bajing liar,
dan diidentifikasi dengan tes biokimia. Uji resistensi dilakukan dengan
menggunakan Kirby–Bauer disc diffusion test. Hasilnya diambil dengan mengukur
diameter zona hambat dan diinterpretasikan dengan merujuk pada Clinical and
Laboratory Standards Institute (CLS1 2013). Delapan sampel bakteri yang
diisolasi dari ular diidentifikasi sebagai CoNS. Tujuh dari delapan CoNS yang
terdiri dari Staphylococcus xylosus, Staphylococcus sciuri, dan Staphylococcus
lentus yang sensitif terhadap amoksisilin, gentamisin, eritromisin, bacitracin,
vancomycin dan oxacillin, tetapi resisten terhadap penisilin G, Satu sampel
Staphylococcus sciuri intermediate terhadap eritromisin. Satu sampel
Staphylococcus kloosii sensitif terhadap amoksisilin, gentamisin, bacitracin,
penisilin G, vankomisin, dan oksasilin, tetapi resisten terhadap eritromisin.