Gambaran Spermatogenesis, Sel Leydig, dan Superoksida Dismutase Pada Testis Tikus Diabetes yang Diberi Tepung Tempe
View/ Open
Date
2019Author
Khoirunnisa, Ayu
Wresdiyati, Tutik
Purwantara, Bambang
Metadata
Show full item recordAbstract
Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang beruhubungan dengan
terganggunya pengaturan kadar gula dalam darah. Diabetes melitus ditandai dengan
kondisi hiperglikemia dan menyebabkan tingginya kadar radikal bebas dalam
tubuh. Antioksidan diperlukan untuk mengurangi radikal bebas. Selain antioksidan
endogen, antioksidan juga ada yang berasal dari luar tubuh (antioksidan eksogen).
Tempe adalah salah satu bahan pangan yang mengandung banyak antioksidan.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis jumlah sel-sel spermatogenik, jumlah sel
Leydig, dan kandungan antioksidan Copper, Zinc-Superoksida (Cu,Zn-SOD) pada
jaringan testis tikus yang diberi tepung tempe. Penelitian ini menggunakan 12 ekor
tikus jantan Sprague Dawley yang dibagi menjadi empat kelompok: kelompok tikus
tidak diabetes yang diberi ransum standar (KN); kelompok tikus diabetes yang
diberi ransum standar (KP); kelompok tikus diabetes yang diberi ransum tepung
tempe kedelai (TB); dan kelompok tikus diabetes yang diberi ransum tepung tempe
kecambah kedelai (TK). Perlakuan diberikan selama 28 hari. Jaringan testis
disampling di akhir perlakuan, lalu diproses dengan metode standar embedding
dengan parafin dan diwarnai dengan pewarnaan hematoksilin-eosin dan teknik
imunohistokimia terhadap kandungan Cu,Zn-SOD. Pemberian ransum tepung
tempe kedelai (TB) dan tepung tempe kecambah kedelai (TK) dapat
mempertahankan jumlah sel spermatogenik, jumlah sel Leydig, dan kandungan
antioksidan Cu,Zn-SOD pada jaringan testis tikus diabetes. Perlakuan protein
tepung tempe kecambah kedelai (TK) memberikan hasil yang lebih baik
dibandingkan perlakuan protein dari tepung tempe kedelai (TB) dalam
mempertahankan jumlah sel spermatogenik, jumlah sel Leydig, dan kandungan
antioksidan Cu,Zn-SOD pada jaringan testis tikus diabetes.