Studi Potensi Urban Farming di Kecamatan Bogor Selatan untuk Mendukung Kualitas Lanskap Kota
Abstract
Cepatnya alih fungsi lahan pertanian menjadi ruang terbangun berdampak pada kualitas lanskap kota. Urban farming merupakan upaya praktik pertanian di perkotaan dengan memanfaatkan lahan sempit untuk menghasilkan bahan pangan guna memenuhi kebutuhan produk pertanian masyarakat kota, sekaligus memberikan manfaat jasa lanskap terutama dalam meningkatkan kualitas lanskap perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi urban farming di Kecamatan Bogor Selatan guna mendukung kualitas lanskap Kota Bogor meliputi kualitas ekologis, kualitas estetika, serta kualitas sosial masyarakat. Dari penelitian teridentifikasi Kecamatan Bogor Selatan memiliki potensi area pertanian seluas 1.609,19 ha dan kegiatan pertanian dilakukan pada 49 kelompok tani aktif. Selain itu, sebanyak 164 jenis tanaman teridentifikasi dengan nilai indeks keragaman tanaman sebesar 2,774 termasuk golongan sedang. Hasil analisis deskriptif mengenai estetika lanskap Kecamatan Bogor Selatan menunjukkan bahwa urban farming dan borrowing landscape dari Gunung Salak dan Gunung Gede Pangrango mampu menghadirkan estetika lanskap kota yang menarik. Hasil uji chi-square yang dilakukan menunjukkan bahwa latar belakang responden berupa profesi dan pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap interaksi sosial masyarakat pada kelompok tani. Rekomendasi manajemen lanskap terdiri dari konsep dasar untuk mempertahankan lahan dan kegiatan pertanian perkotaan dengan usulan 7 strategi pengelolaan lanskap yang dapat dilakukan melalui tindakan pengembangan secara makro oleh pemerintah Kota Bogor dan mikro oleh kelompok tani Kecamatan Bogor Selatan.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1258]