Arahan Pengembangan Kopi Robusta dalam Realisasi Program Desa Emas di Desa Mekarbuana – Kabupaten Karawang
Abstract
Kopi robusta sebagai salah satu komoditas utama yang dikembangkan di Desa Mekarbuana dalam rangka realisasi program Desa Enterpreneur, Mandiri, Adil dan Sejahtera (Emas). Produksi kopi robusta masih flutuatif antara 0.2 – 0.8 ton ha-1. Oleh karena itu, peningkatan produksi kopi robusta penting untuk dikaji. Bahan yang digunakan berupa sampel tanah dari Satuan Peta Lahan (SPL) terpilih pada kedalaman 0 – 20 cm, 20 – 40 cm, dan 40 – 60 cm. Kemudian ditetapkan pH tanah, Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah, kation-kation basa dapat ditukar (dd). Kejenuhan Basa (KB), P2O5, K2O, C-organik dan Al-dd. Hasil analisis Principle Component Analysis (PCA) menunjukkan bahwa terdapat tiga PC yang berpengaruh nyata pada produksi. Kemasaman tanah (PC 1) menyumbang 42.635% dari total varian, terdiri dari pH, Ca-dd, Kejenuhan Basa, dan Al-dd. KTK tanah dan P-potensial (PC 2) menyumbang varian sebesar 18.539%, terdiri dari Kapasitas Tukar Kation, K-dd, Mg-dd, P2O5, dan K2O. C-organik (PC 3) menyumbang varian sebesar 11.299%, terdiri dari Na-dd (0.783) dan C-organik (-0.764). Hasil PCA juga menunjukkan bahwa input berupa kapur dapat meningkatkan produksi kopi robusta. Hasil berdasarkan analisis lanjutan dengan SWOT (Strength, Weakness, Opportinities, Threats) didapatkan tiga aspek dalam pengembangan kopi robusta. Ketiga aspek tersebut diantaranya produksi kopi, kualitas kopi serta pemasaran kopi robusta yang kemudian menjadi rekomendasi pengembangan kopi robusta di Desa Mekarbuana.