Analisis Variabilitas Tinggi Paras Laut dan Arus Geostropik di Perairan Selatan Jawa dari Data Satelit Altimetri dan Argo Float.
View/ Open
Date
2019Author
Saputra, Julian
Lumban-Gaol, Jonson
Panjaitan, James P
Atmadipoera, Agus Saleh
Metadata
Show full item recordAbstract
Satelit altimetri dan argo float telah digunakan secara luas untuk
mengungkap fenomena geofisik yang kompleks di laut, seperti di selatan Jawa.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabilitas spasial dan temporal dari
data Tinggi Paras Laut (TPL) dan arus geostropik di perairan selatan Jawa
menggunakan data altimeter dan data argo float. Data yang digunakan adalah data
Sea Level Anomaly (SLA) deret waktu harian dari 2004-2016 dan menghitung
komponen arus geostropik, sedangkan data argo float yang digunakan adalah data
salinitas dan suhu bulanan dengan rentang waktu 2004-2016. Data anomali Tinggi
Paras Laut (TPL) dan komponen zonal arus geostropik, yang dianalisis
menggunakan metode Empirical Orthogonal Function (EOF) untuk mengungkap
variabilitas spasial dan temporal.
Variabilitas TPL di perairan Selatan Jawa dipengaruhi oleh sirkulasi angin
musiman dan variasi iklim. Variabilitas TPL spasial dan temporal di perairan
Selatan Jawa dilihat dari empat mode dengan jumlah explained variance sebesar
79,68%. Pola spasial untuk mode pertama didominasi oleh anomali positif dengan
nilai tertinggi di sekitar pantai selatan Jawa, sedangkan mode kedua menunjukkan
anomali negatif di sekitar pantai selatan Jawa, dan anomali positif di sepanjang
wilayah lepas pantai. Variasi temporal yang dominan ditunjukkan dengan
periodisitas setengah tahunan, tahunan, dan antar tahunan. Berdasarkan variasi
spasial dan temporal dari data TPL, diketahui bahwa variabilitas setengah tahunan
di daerah penelitian memiliki asosiasi dengan gelombang Kelvin yang bergerak
di pantai barat Sumatera dan Selatan Jawa, variabilitas tahunan identik dengan
upwelling dan downwelling tahunan, dan variabilitas antar tahunan memiliki
asosiasi dengan IOD dan ENSO.
Variabilitas komponen zonal arus geostropik dijelaskan dari empat mode
utama dengan jumlah explained variance sebesar 35.65%. Pola spasial dalam
mode pertama menunjukkan anomali positif di sekitar pantai Sumatera dan Jawa,
sementara anomali negatif menyebar di sepanjang wilayah lepas pantai. Dalam
mode kedua, pola spasial menunjukkan nilai positif di dekat wilayah pantai, dan
nilai negatif menyebar sekitar 10°LS-13°LS, dengan periodisitas tahunan,
setengah tahunan, dan intra tahunan. Berdasarkan variasi spasial dan temporal dari
data, diduga variabilitas komponen zonal geostropik di perairan selatan Jawa
adalah indikasi upwelling tahunan, gelombang Kelvin, pergerakan South Java
Current (SJC) dan South Equatorial Current (SEC), dan upwelling dengan
periodisitas antar tahunan yang berpropagasi melalui Arlindo selama IOD dan
ENSO.
Variabilitas arus geostropik dari analisis data argo ditampilkan dalam empat
mode hasil analisis EOF dengan jumlah explained variance sebesar 50.47%.
Anomali yang terjadi di perairan dekat pantai selatan Jawa tidak dapat dideteksi
karena keterbatasan cakupan spasial dari distribusi argo float. Pola spasial pada
mode pertama menunjukkan anomali positif pada koordinat 110°BT-114°BT dan
7°LS-13°LS, sementara anomali negatif terlihat pada koordinat 13°LS-18°LS.
Perbedaan fase positif-negatif berosilasi dengan periodisitas tahunan, setengah
tahunan dan antar tahunan. Mode kedua menunjukkan pola spasial dengan
anomali negatif pada 10°LS-15°LS, selanjutnya pola spasial menunjukkan
anomali positif hingga koordinat 20°LS. Variabilitas spasial berosilasi dengan
periodisitas setengah tahunan, tahunan dan intra musiman. Pada mode ketiga dan
mode keempat menunjukkan variabilitas dengan periodisitas antar tahunan,
tahunan dan intra musiman.
Hasil perbandingan arus geostropik dari satelit altimetri dan argo float
menunjukkan pola yang sangat identik pada mode pertama, baik spasial maupun
temporal. Pada mode kedua hanya pola spasial yang identik, namun tidak diikuti
oleh variasi temporal. Data altimetri memiliki resolusi spasial dan temporal yang
lebih baik, namun hanya di lapisan permukaan. Sedangkan data argo float
memiliki resolusi spasial dan temporal yang kecil, namun menjangkau kolom
perairan. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa kedua data ini dapat
digunakan dan saling melengkapi dalam menganalisis variabilitas lautan baik di
level permukaan maupun di kedalaman.
Pola spasial TPL dan arus geostropik dari satelit altimetri dan argo float
menunjukkan karakteristik yang berbeda, terutama antara perairan dekat pantai
dengan lepas pantai, yang berosilasi dengan periodisitas setengah tahunan,
tahunan dan antar tahunan. Perbandingan variabilitas arus geostropik dari satelit
altimetri dan argo float menunjukkan pola spasial dan temporal yang identik pada
mode pertama. Mode kedua menunjukkan pola spasial yang identik, namun
berbeda pada variasi temporal, sedangkan pada mode ketiga dan keempat tidak
menunjukkan kesamaan baik variasi spasial maupun temporal.
Collections
- MT - Fisheries [3026]