Pengaruh Aplikasi Filtrat Guano terhadap Infeksi Pepper yellow leaf curl virus pada Tanaman Cabai
View/ Open
Date
2019Author
Nada, Azmi Khoirin
Hidayat, Sri Hendrastuti
Metadata
Show full item recordAbstract
Pepper yellow leaf curl virus (PYLCV) merupakan salah satu anggota dari
kelompok Begomovirus, yang menyebabkan penyakit penting pada tanaman cabai
di Indonesia. Virus ini ditularkan oleh serangga vektor Bemisia tabaci (Genn.)
(Hemiptera: Aleyrodidae). Metode pengendalian penyakit telah banyak dilakukan
untuk mencari beberapa strategi alternatif untuk menekan penyakit daun keriting
kuning. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi filtrat guano dalam
menekan penyakit daun keriting kuning pada cabai. Penelitian dilakukan
menggunakan rancangan faktorial dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan
dua faktor, yaitu faktor pertama kultivar (‘Gelora’, ‘Bara’, dan ‘Pelita 8’) dan faktor
kedua perlakuan filtrat guano (P0, tanpa inokulasi virus dan tanpa guano; P1,
inokulasi virus tanpa guano; P2, sebelum inokulasi virus; P3, 1 minggu setelah
inokulasi virus; P4, 2 minggu setelah inokulasi virus). Inokulasi virus dilakukan
menggunakan serangga vektor B. tabaci. Secara umum gejala muncul pada 1
sampai 3 minggu setelah inokulasi meskipun periode inkubasi beragam antara
kultivar cabai. Tanaman cabai cv Gelora menunjukkan gejala dominan mosaik hijau
disertai tepi daun melengkung ke atas atau ke bawah, sedangkan cv Pelita 8 dan
Bara menunjukkan gejala dominan warna kuning disertai tepi daun melengkung ke
atas. Infeksi Begomovirus pada tanaman dikonfirmasi menggunakan teknik
polymerase chain reaction. Aplikasi filtrat guano belum efektif dalam menekan
insidensi dan keparahan penyakit. Demikian pula, tidak memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tanaman berdasarkan pengamatan tinggi tanaman dan periode
berbunga.
Collections
- UT - Plant Protection [2420]