dc.description.abstract | Lahan pertanian menyumbangkan 13.4 % dari total keseluruhan emisi gas rumah
kaca yang ada. Salah satu gas yang menjadi sumber utama dari emisi gas rumah
kaca (GRK) adalah gas dinitrogen oksida (N2O). Pengelolaan air yang optimum
dengan model algoritma genetika (AG) dapat dilakukan untuk menurunkan emisi
gas N2O. Tujuan utama penelitian ini adalah menentukan pengelolaan air yang
optimum yang direpresentasikan dengan kelembaban tanah dan tinggi muka air
optimum pada empat fase pertumbuhan tanaman dengan model AG. Model AG
dikembangkan berdasarkan data dari tiga perlakuan irigasi yaitu rezim air tergenang
(RT), rezim air basah (RB), dan rezim air kering (RK) dengan budidaya padi system
of rice intensification (SRI). Berdasarkan hasil optimasi model AG didapatkan nilai
tinggi muka air dan kelembaban tanah optimum dapat menurunkan emisi gas N2O.
Tinggi muka air optimum berurutan pada RT, RB, dan RK sebesar 0.2 %, 4.97%
dan 9.50 %. Kelembaban tanah optimum sebesar 0.17% pada rezim RT, 4.94% pada
rezim RB, dan 9.47% pada rezim RK. | id |