Diferensial Sel Darah Putih Ayam Broiler yang Diberi Jamu Kombinasi Molases, Garam, dan Ekstrak Daun Kemangi.
Abstract
Pemberian antibiotik (Antibiotic Growth Promotor) atau AGP untuk ayam
broiler dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Dampak
negatif penggunaan AGP pada ayam adalah adanya residu antibiotik dalam
produk ayam yang bila dikonsumsi dapat menyebabkan resistensi bakteri terhadap
antibiotik. Jamu ternak yang terbuat dari herbal dan bahan-bahan lain dapat
digunakan sebagai pengganti AGP yang cukup ekonomis. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh pemberian jamu daun kemangi, garam, dan molases,
maupun kombinasinya terhadap diferensial sel darah putih pada ayam broiler.
Penelitian ini menggunakan 60 ekor ayam broiler strain Cobb yang dibagi secara
acak menjadi lima kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok yang diberi
molases, kelompok yang diberi garam, kelompok yang diberi ekstrak daun
kemangi, dan kelompok yang diberi kombinasi molases, garam, dan ekstrak daun
kemangi. Setiap kelompok terdiri dari 12 ekor. Konsentrasi pemberian kemangi,
molases, garam, dan jamu kombinasi sebesar 0.2% (0.2mL/100mL). Perlakuan
diberikan selama 17 hari, dimulai dari hari ke-15 sampai dengan hari ke-31.
Pengambilan sampel darah untuk diperiksa jumlah serta diferensial leukositnya
dilakukan melalui vena Axillaris pada hari ke-14 dan hari ke-32. Pemeriksaan
jumlah leukosit dilakukan dengan metode kamar hitung, sedangkan diferensial
leukosit diperoleh dengan metode ulas darah. Hasil pengamatan dianalisis
menggunakan analisis of varians (ANOVA). Pemberian molases, garam, ekstrak
daun kemangi dan kombinasi jamu mampu meningkatkan jumlah limfosit,
monosit, eosinofil serta dapat mempertahankan leukosit dan heterofil dalam
kisaran normal. Molases, garam, ekstrak daun kemangi dan kombinasi jamu juga
mampu mengurangi stres pada ayam broiler yang ditandai dengan penurunan rasio
H/L.