Rehabilitasi Lahan Gambut Melalui Pengayaan Jenis di Areal Tanaman Kelapa Sawit Bekas Terbakar, Provinsi Jambi
View/ Open
Date
2019Author
Mardhatillah, Rizki
Pamoengkas, Prijanto
Istomo
Metadata
Show full item recordAbstract
kondisi biofisik sebelum dilakukan pengayaan,
respon pertumbuhan jenis tanaman, serta pilihan kombinasi jenis tanaman dan
teknik silvikultur yang sesuai dengan kondisi fisik lapangan dan kebutuhan
masyarakat.
Penelitian ini dirancang dengan memvariasikan keanekaragaman jenis pohon
atau kombinasi penanaman. Plot terdiri atas tiga tipe ukuran yang berbeda yaitu
5 m x 5 m, 10 m x 10 m, dan 20 m x 20 m. Spesies tanaman yang digunakan dalam
penelitian adalah 4 jenis tanaman berkayu berupa Shorea balangeran, Durio
zibethinus, Archidendron pauciflorum, Parkia speciosa serta 2 jenis tanaman non
kayu Coffea liberica dan Areca pinanga. Selain itu, juga dilakukan pengambilan
data kondisi biofisik berupa analisis vegetasi, pengukuran biomassa tumbuhan
bawah untuk menduga potensi karbon, sifat fisik dan kimia tanah, kedalaman
gambut dan tinggi muka air (water table) untuk memperoleh data dasar (baseline
data) pada plot penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan kebakaran dan konversi lahan pada plot
penelitian mengubah struktur dan kompisisi areal, serta penurunan terhadap
keanekaragaman dan kekayaan jenis. Hal ini terlihat pada komposisi jenis penyusun
yang mendominasi yaitu tumbuhan bawah berupa tanaman pakis dan paku-pakuan
serta ketersediaan permudaan yang tidak berbentuk kurva J terbalik (semai >
pancang > tiang > pohon). Rata-rata potensi simpanan karbon pada plot penelitan
yang didominasi oleh tumbuhan bawah tidak berkayu yaitu sebesar 1.36 ton/ha.
Plot penelitian memiliki karakteristik tanah dengan tingkat kematangan gambut
saprik – hemik, kedalaman gambut 2 m – 2.5 m serta termasuk dalam tanah gambut
dengan kategori kesuburan mesotropik (kesuburan sedang) sampai eutrofik (subur),
akan tetapi dengan pH antara 3.2 – 3.5 (sangat masam). Rata-rata persen hidup
tanaman terhadap kombinasi penanaman di seluruh tipe plot adalah >80%.
Pertumbuhan jenis tanaman pada umur lima bulan memiliki riap rata-rata
pertumbuhan tinggi dan diameter yang berbeda di setiap kombinasi penanaman.
Jenis balangeran memiliki pertumbuhan tinggi tertinggi yaitu sebesar 35.16 cm,
sedangkan pertumbuhan diameter yaitu jenis pinang sebesar 8.13 mm. Kombinasi
penanaman yang memiliki pertumbuhan terbaik adalah kombinasi enam jenis
berupa durian, pinang, jengkol, petai, kopi dan balangeran.
Collections
- MT - Forestry [1411]