Analisis Kecepatan dan Dinamika Deindustrialisasi di Indonesia
View/ Open
Date
2019Author
Andriyani, Vina Eka
Irawan, Tony
Mulatsih, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemerintah Indonesia telah menetapkan industri pengolahan sebagai pilar dan
penggerak perekonomian nasional. Kontribusi Produk Domestik Bruto
(PDB)/Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor industri pengolahan telah
mencapai puncaknya pada tahun 2001. Dari sisi tenaga kerja, pergeseran lapangan
pekerjaan dari sektor pertanian tidak sepenuhnya terserap ke sektor industri
pengolahan. Kedua kenyataan tersebut menunjukkan bahwa proses industrialisasi
telah melambat dan menunjukkan indikasi terjadinya deindustrialisasi dini di
Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tingkat kecepatan
deindustrialisasi antar dasawarsa dan dinamika industri pengolahan di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan persamaan regresi kuadratik dengan dummy
periode waktu untuk mengetahui adanya deindustrialisasi dan tingkat kecepatan
deindustrialisasi antar dasawarsa berdasarkan tiga indikator variabel tidak bebas
yaitu (1) proporsi tenaga kerja industri pengolahan terhadap total tenaga kerja; (2)
proporsi PDRB atas dasar harga berlaku sektor industri pengolahan terhadap total
PDRB; (3) proporsi PDRB atas dasar harga konstan sektor industri pengolahan
terhadap total PDRB. Data yang digunakan adalah data panel 26 provinsi di
Indonesia tahun 1988-2017.
Peranan PDB sektor industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi
semakin mengecil karena laju pertumbuhan sektor industri pengolahan semenjak
krisis ekonomi 1997 cenderung berada dibawah laju pertumbuhan ekonomi. Tenaga
kerja industri pengolahan dominan berpendidikan SLTP ke bawah. Industri
pengolahan merupakan leading sector pada provinsi-provinsi di Pulau Jawa kecuali
DKI Jakarta. Peranan industri pengolahan di Pulau Jawa memiliki kontribusi yang
besar baik dalam penciptaan nilai tambah (PDB) maupun suplai tenaga kerja
industri pengolahan. Daya tarik Pulau Jawa untuk investor dibidang industri
pengolahan masih lebih tinggi dibanding luar Jawa.
Deindustrialisasi ditunjukkan dengan adanya hubungan kurva U-terbalik
antara pendapatan per kapita (PDB per kapita) dengan besarnya kontribusi industri
pengolahan baik menurut tenaga kerja maupun PDB. Berdasarkan hasil penelitian,
dapat dikonfirmasi adanya hubungan kurva U-terbalik antara logaritma natural
PDRB perkapita dengan kontribusi tenaga kerja industri pengolahan maupun
kontribusi PDRB industri pengolahan baik atas dasar harga berlaku maupun atas
dasar harga konstan. Hal tersebut menunjukkan adanya deindustrialisasi di
Indonesia. Selain itu, penurunan level industri pengolahan (deindustrialisasi) antar
dasawarsa ditunjukkan dengan nilai negatif koefisien variabel dummy waktu dekade
ketiga (tahun 2008-2017) lebih besar dibanding dekade kedua (tahun 1997-2008).
Untuk itu, pemerintah perlu mengembalikan peran industri pengolahan sebagai
mesin pertumbuhan melalui hilirisasi industri, meningkatkan daya tarik luar Jawa
melalui penyediaan infrastruktur yang mendukung kegiatan industri pengolahan,
serta penyiapan sumber daya manusia yang berpendidikan tinggi.
Collections
- MT - Economic and Management [2962]