Produksi Selulase oleh Aktinomiset menggunakan Frond Sagu.
View/ Open
Date
2019Author
Nompo, Sumarni
Meryandini, Anja
Sunarti, Titi Candra
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanaman sagu (Metroxylon sago) merupakan sumber pangan yang pada
bagian empulur batangnya memiliki kandungan pati yang tinggi. Pada batang sagu
terdapat bagian yang disebut dengan frond, bagian ini merupakan pucuk batang
yang masih dibungkus oleh pelepah dan belum dimanfaatkan oleh industri
pengolahan sagu. Frond sagu selama ini hanya dimanfaatkan sebagai bahan baku
pembuatan dinding dan atap rumah, pakan hewan serta media tanam jamur. Frond
sagu memiliki kandungan serat lebih tinggi jika dibandingkan pada bagian empulur
batang sagu. Hal ini yang menjadi dasar untuk mengembangkan dan memanfaatkan
kandungan serat yang terdapat pada frond sagu.
Serat terdiri atas selulosa, hemiselulosa dan lignin. Selulosa merupakan
polimer glukosa yang berbentuk rantai linier dan dihubungkan oleh ikatan β-1,4-Dglikosidik.
Kandungan selulosa yang tinggi berpotensi dijadikan bahan baku untuk
memproduksi enzim selulase. Saat ini, enzim selulase merupakan salah satu kelas
terbesar di industri enzim yang dimanfaatkan secara luas dalam industri makanan,
tekstil, pulp dan kertas serta industri biofuel. Enzim selulase dapat diproduksi
melalui proses kultivasi substrat padat dan kultivasi substrat cair oleh bakteri
Aktinomiset. Proses ini menggunakan substrat dalam bentuk tepung frond sagu dan
ampas frond sagu sehingga mampu menghasilkan enzim dengan biaya yang lebih
rendah.
Penelitian ini membandingkan perolehan enzim selulase antara kultivasi
substrat padat dan kultivasi substrat cair menggunakan tepung frond sagu dan
ampas frond sagu. Isolat yang digunakan adalah HJ4(3b) dan HJ4(5b) yang
diperoleh dari perkebunan kelapa sawit di Jambi, Sumatera. Inkubasi dilaksanakan
selama 9 hari, dengan mengukur kemampuan tumbuh isolat, aktivitas enzim ekstrak
kasar, kadar protein dan aktivitas enzim spesifik.
Isolat HJ4(3b) dan Isolat HJ4(5b) mampu menghasilkan enzim selulase
pada substrat tepung frond sagu dan ampas frond sagu baik melalui kultivasi
substrat padat dan kultivasi substrat cair. Kultivasi substrat padat menghasilkan
enzim selulase lebih tinggi dibandingkan dengan kultivasi substrat cair. Selain itu,
Isolat HJ4(3b) mampu menghasilkan aktivitas enzim selulase lebih tinggi
dibandingkan dengan isolat HJ4(5b). Substrat ampas frond sagu menghasilkan
aktivitas enzim selulase yang lebih tinggi dibandingkan dengan substrat tepung
frond sagu.
Isolat HJ4(3b) menghasilkan enzim selulase dengan aktivitas tertinggi
melalui kultivasi substrat padat ampas frond sagu pada waktu kultivasi hari ke-9
dan aktivitas enzim endoglukanase (Carboxymethyl Cellulase - CMCase) yang
dihasilkan sebesar 0.229 U/g substrat lebih tinggi, dibandingkan dengan
eksoglukanase (Filter paperase - FPase) sebesar 0.196 U/g substrat.