Pengelolaan Resolusi Konflik Agraria Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango: Strategi Kolaborasi dan Keberlanjutannya
Abstract
Perubahan rezim kawasan hutan dari Perhutani ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango menyebabkan masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional tereksklusi dari kawasan hutan. Hal tersebut telah mendorong terjadinya konflik agraria. Konflik tersebut dapat diatasi dengan resolusi konflik. Resolusi konflik yang dilakukan berupa kolaborasi. Hal terakhir ini bertautan dengan mewujudnya keberlanjutan pada dimensi ekologi, sosial, dan ekonomi. Tujuan umum penelitian ini yaitu menganalisis pengelolaan resolusi konflik agraria kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, strategi kolaborasi, dan keberlanjutannya. Penelitian ini dilakukan di Blok Sarongge, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur dengan melibatkan 46 eks penggarap hutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan didukung oleh data kualitatif. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan, adanya hubungan yang cukup dan signifikan antara tipe pengelolaan kolaborasi consultative dengan tingkat keberlanjutan masyarakat dan lingkungannya.