Pengaruh Modal Sosial Terhadap Persepsi Petani Tentang Fungsi Gabungan Kelompok Tani di Kabupaten Bogor
Abstract
Gapoktan didefinisikan sebagai suatu kelembagaan petani yang terdiri dari beberapa kelompok tani yang bertujuan untuk memenuhi kelayakan usaha skala ekonomi dan efisiensi usaha.Keberlangsungan gapoktan dalam menjalankan fungsinya untuk keberhasilan dipengaruhi oleh persepsi-persepsi petani yang tergabung kedalamnya. Persepsi-persepsi petani ini bisa terbentuk karena pengaruh kinerja gapoktan yang dirasakan langsung oleh petani.Persepsi-persepsi ini juga terbentuk karena ada unsur-unsur penliaian petani terhadap kepercayaan satu sama lain, aturan-aturan yang ditetapkan , dan juga interaksi yang terbentuk didalam gapoktan. Istilah ini sering disebut suatu modal sosial yang dapat membentuk penilaian petani terhadap gapoktan. Unsur modal sosial yang terdiri dari kepercayaan, norma, dan jaringan mampu menciptakan interaksi antar kelompok tani yang dapat menjadi pondasi untuk keberlangsungan fungsi gapoktan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis peranan modal sosial terhadap persepsi petani tentang fungsi gapoktan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner dan data yang dihasilkan dianalisis dengan Uji Regresi untuk melihat pengaruh variable dan juga Uji T-Test untuk melihat perbandingan dua gapoktan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial berpengaruh terhadap keberlangsungan fungsi gabungan kelompok tani di dua lokasi. Hasil Uji T-Test menunjukkan bahwa pengaruh modal sosial terhadap keberlangsungan fungsi gabungan kelompok tani tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan di kedua lokasi, namun hasil menunjukkan pengaruh yang lebih besar terdapat di Gabungan Kelompok Tani Tani Bersama.