Pemetaan Padang Lamun Berbasis Piksel Menggunakan Citra Multiresolusi di Perairan Karang Lebar, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
View/ Open
Date
2019Author
Agtyaputri, Darin Ariadna
Siregar, Vincentius Paulus
Agus, Syamsu Bahri
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu perkembangan sensor satelit dalam peningkatan kualitas citra dalam pemetaan padang lamun di suatu perairan adalah resolusi spasial. Beberapa pertimbangan penentuan citra satelit yang digunakan untuk memetakan padang lamun dapat dilihat dari berbagai aspek seperti biaya dan kualitas citra sesuai kebutuhan. Citra multiresolusi yang digunakan pada penelitian ini yaitu citra Sentinel-2, citra SPOT-7 dan citra Worldview-2. Klasifikasi citra satelit menggunakan algoritma Maximum Likelihood (MLH) sudah umum dilakukan khususnya dalam memetakan padang lamun. Algoritma MLH merupakan klasifikasi berbasis piksel sehingga dapat menghasilkan perbedaan luasan pada masing-masing citra satelit berdasarkan kualitas citra. Berdasarkan penelitian ini, semakin meningkatnya resolusi spasial citra maka semakin meningkat pula akurasi yang dihasilkan. Hasil akurasi keseluruhan pemetaan lamun dan non lamun di perairan Karang Lebar pada penelitian ini adalah 67% diperoleh dari citra Sentinel-2, 71% diperoleh dari citra SPOT-7 dan 82% diperoleh dari citra Worldview-2. Luas lamun yang dihasilkan dari masing-masing citra satelit berbeda yaitu sebesar 156.0 ha diperoleh dari citra Sentinel-2, 183.4 ha diperoleh dari citra SPOT-7 dan 109.0 ha diperoleh dari citra Worldview-2. Hasil klasifikasi kerapatan lamun dikategorikan kedalam tiga kelas kerapatan yaitu lamun jarang, lamun sedang dan lamun padat. Perbedaan ini disebabkan oleh resolusi spasial yang dimiliki masing-masing citra satelit. Hasil klasifikasi kerapatan lamun dengan citra Worldview-2 menghasilkan luas lamun jarang 41.1 ha, lamun sedang 35.2 ha dan lamun padat 32.6 ha.