Kajian Tata hijau Lanskap Permukiman Etnis Aceh di Kabupaten Aceh Utara Berbasis Budaya
Abstract
Penataan tata hijau merupakan salah satu hasil dari interaksi budaya
masyarakat terhadap lingkungan tempat tinggal sehingga terbentuknya sebuah pola
tata hijau dengan karakter tertentu. Guna memperoleh gambaran yang nyata
mengenai tata hijau lanskap permukiman perlu dilakukan kajian mengenai tata
hijau lanskap permukiman etnis Aceh di kabupaten Aceh Utara berbasis budaya
masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah menyusun konsep karakter penciri pola
tata hijau permukiman Aceh Utara berbasis budaya berdasarkan: 1) mengakaji dan
menganalisis karakteristik tata hijau etnis Aceh saat ini di wilayah Aceh Utara, 2)
menganalisis penataan tata hijau permukiman, peran dan fungsinya ditinjau dari
sudut pandang budaya masyarakat setempat, dan 3) mengidentifikasi karakter
penataan tata hijau permukiman etnis Aceh di Kabupaten Aceh Utara berbasis
budaya.
Penelitian ini dilakukan pada dua lokasi yang dipilih untuk dapat
merepresentatifkan karakter tata hijau di kawasan atas pada gampong Meunasah
Buket, kecamatan Kuta Makmur dan kawasan Pesisir pada gampong Meunasah
Blang Kabu, kecamatan Samudera. Penelitian dilakukan dengan menggunakan
metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan pada
lokasi pengamatan tata ruang hijau yang dikaji diantaranya adalah pekarangan, jalur
hijau jalan, area konsevasi, kebun/ ladang dan fasilitas umum. Data didapatkan
melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Analisis yang dilakukan adalah
analisis struktur ruang tata hijau, analisis komposisi tanaman pada tata hijau serta
analisis fungsi ruang tata hijau dan fungsi tanaman dalam budaya masyarakat.
Hasil penelitian menunjukan terdapat 3 jenis tipe tanaman berdasarkan
fungsinya yaitu tanaman produktif, tanaman hias, dan tanaman pembatas lahan.
Nilai indeks Margalef dan Shanon- Wiener menunjukan pada tata hijau
permukiman di kawasan pesisir memiliki kearagaman spesies yang tinggi
dibandingkan dengan kawasan atas. Sementara itu, nilai indeks Sorensen
mengindikasikan kesamaan jenis tanaman sebesar 80% pada pekarangan dan 75%
pada kebun/ ladang. Adapun fungsi ruang pada lokasi penelitian dikelompokan
menjadi 4 fungsi yaitu fungsi produksi, fungsi sosial, estetika dan ameriolasi iklim.
Fungsi tanaman dalam budaya berdasarkan analisis Indexs Cultural Significance
paling tinggi dimiliki oleh tanaman kelapa dan pisang.
Collections
- MT - Agriculture [3683]