Analisis Posisi Indonesia pada Pasar Produk Refined Palm Oil (RPO) di Negara Importir Terpilih
View/ Open
Date
2019Author
Aulia, Risnayanti Ulfa
Harianto
Novianti, Tanti
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia merupakan salah satu produsen terbesar untuk produk Refined
Palm Oil (RPO) yang merupakan produk turunan kelapa sawit. Indonesia juga
harus menghadapi persaingan dengan Malaysia sebagai negara asal untuk produk
RPO yang diimpor oleh China, India, Rusia dan Amerika Serikat sebagai negara
improtir terpilih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) daya saing
produk RPO Indonesia dan Malaysia di negara importir terpilih; (2) faktor-faktor
mempengaruhi impor produk RPO di negara importir terpilih; dan (3) posisi dan
tingkat kompetisi antara Indonesia dan Malaysia di negara importir terpillih.
Penelitian ini menggunakan metode Revealed Comparative Advantage (RCA) dan
Export Product Dynamic (EPD) untuk menghitung daya saing serta dua model
estimasi yaitu Ordinary Least Squares (OLS) untuk mengestimasi faktor impor
dan model Almost Ideal Demand System untuk menganalisis posisi pasar dan
tingkat kompetisi. Data yang digunakan untuk masing-masing metode estimasi
adalah data time series tahunan periode 2005-2017 dan bulanan periode Januari
2011-Desember 2016.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa produk RPO Indonesia
memiliki keunggulan dan berdaya saing dibandingkan Malaysia di empat negara
importir. Faktor yang mempengaruhi impor RPO di China, India dan Amerika
Serikat adalah harga impor produk RPO, harga impor produk Refined Soybean Oil
(RSO), tingkat GDP dan dummy kebijakan non tarif (SPS dan TBT), sedangkan
faktor yang mempengaruhi impor produk RPO di Rusia adalah harga impor
produk RPO, harga impor produk RSO. Permintaan RPO Indonesia lebih elastis
di Amerika Serikat, RPO Malaysia lebih elastis di Rusia dan kedua produk RPO
inelastis di India. Produk RPO impor asal Indonesia dan Malaysia saling
bersubtitusi dengan tingkat kompetisi yang relatif besar di China, Rusia dan
Amerika Serikat. Namun, posisi Indonesia lebih menguntungkan dibandingkan
Malaysia, jika keempat negara importir meningkatkan pengeluaran impor karena
share RPO impor asal Indonesia akan meningkat. Oleh karena itu, guna
mempertahankan daya saing dan meningkatkan share impor produk RPO asal
Indonesia di negara importir maka disarankan peningkatan kualitas produk RPO
dan penyesuaian dengan standar yang diterapkan di negara importir, memperkuat
kerjasama antara Indonesia dan Malaysia sebagai produsen dan eksportir RPO,
serta pengoptimalkan kebijakan hilirisasi sawit agar dapat meningkatkan ekspor
khususnya ke pasar yang elastis yaitu Rusia dan Amerika Serikat.
Collections
- MT - Economic and Management [2904]