Perilaku Pemangsaan Sycanus annulicornis Dohrn. (Hemiptera: Reduviidae) di Laboratorium dan Sintasan Nimfa di Pertanaman
View/ Open
Date
2019Author
Putra, Robi Eka
Hindayana, Dadan
Rauf, Aunu
Metadata
Show full item recordAbstract
Sycanus annulicornis Dohrn. (Hemiptera: Reduviidae) merupakan salah
satu musuh alami penting pada agroekosistem di Indonesia. Serangga ini dapat
dikembangkan sebagai predator untuk menekan populasi hama di alam. Namun
sejauh ini, belum banyak informasi tentang kelangsungan hidup S. annulicornis di
lapangan, terutama pada instar awal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mempelajari tanggap fungsional, preferensi ukuran mangsa, pengaruh kepadatan
mangsa terhadap perilaku kanibalisme dan mengamati kelangsungan hidup
S. annulicornis. Penelitian dilakukan di laboratorium dengan memberikan
Spodoptera litura Fabrices (Lepidoptera: Noctuidae) pada beberapa stadia. Di
lapangan, melepas telur S. annulicornis dan instar-3 pada pertanaman kedelai 45
hari setelah tanam (HST) dan kacang panjang 30 hari setelah tanam (HST).
S. annulicornis menunjukkan respons fungsional tipe II, ketika diberikan S.
litura pada kepadatan 4-24 ekor. Pemangsaan S. annulicornis meningkat dengan
meningkatnya jumlah mangsa. S. annulicornis instar-3 memangsa 0.78 ekor pada
kepadatan 4 dan 3.94 ekor pada kepadatan 24 ekor mangsa. S. annulicornis Imago
jantan memangsa 2.28 ekor pada kepadatan 4 mangsa dan 13.89 ekor pada
kepadatan 24 ekor mangsa. S. annulicornis Imago betina memangsa 3.52 ekor
pada kepadatan 4 mangsa dan 14.32 ekor pada kepadatan 24 ekor mangsa. Uji
preferensi ukuran menunjukkan bahwa instar pertama S. annulicornis lebih suka S.
litura (0.1-0.5 cm) dan imgo betina lebih suka S. litura (2.1-2.5 cm). Jumlah S.
annulicornis instar-3, imago jantan, dan imago betina terbunuh pada uji
kanibalisme, masing-masing secara signifikan lebih tinggi pada perlakuan
"mangsa yang cukup" (7.33, 4.00, dan 6.67) ekor. Sedangkan pada pengujian
"mangsa berlebih" (2.67, 0.33, dan 0.33) ekor. Persentase telur S. annulicornis
yang menetas pada tanaman kedelai lebih tinggi (85.45%) dibandingkan kacang
panjang (78.57%). Namun, tidak ada perbedaan terhadap sintasan hidup S.
annulicornis antara tanaman kedelai dan tanaman kacang panjang.
Collections
- MT - Agriculture [3780]