Pemetaan Zona Potensi Daerah Resapan Airtanah di Kabupaten Indramayu
View/ Open
Date
2019Author
Akbar, Muhammad Rizki
Waspodo, Roh Santoso Budi
Saptomo, Satyanto Krido
Metadata
Show full item recordAbstract
Air merupakan sumber daya alam yang berguna bagi semua makhluk hidup. Sekitar 70 % air yang meliputi seluruh bumi, hanya sekitar 2.5 % yang merupakan air segar, selebihnya adalah air laut atau yang memiliki sifat seperti air laut (Asdak, 2002). Dari 2.5 % air segar tersebut 68.6% berupa glaser dan es, 30.1 % airtanah dan sisanya 1.3 % air pemukaan (Fetter, 1994). Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan yang jenuh air yang ada di bawah permukaan tanah. Air Tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya sulit dilakukan.
Kabupaten Indramayu memiliki lahan sawah 110.913 ha (54.4%) dan perlu debit air sebesar 1,75 liter/detik per hektar sawah (BPS). Untuk menduga ada tidaknya potensi airtanah banyak cara yang dapat dilakukan seperti studi peta hidrogeologi dan penyelidikan langsung di lapangan. Salah satu cara penyelidikan langsung dilapangan yang paling mudah tapi cukup efektif untuk mengetahui potensi airtanah, berikut kedalaman, ketebalan dan penyebaran batuan. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan kajian hidrogeologi untuk mengetahui potensi airtanah di Kabupaten Indramayu yang mengalami kekurangan air untuk irigasi, sehingga dapat memenuhi kebutuhan air untuk pertanian di Kabupaten Indramayu. Berdasarkan rumusan masalah ketersediaan airtanah untuk pertanian di Kabupaten Indramayu ,maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa dan mengetahui potensi airtanah tersebut di Kabupaten Indramayu. Hasil dari penyelidikan daerah penelitian diduga mempunyai tahanan jenis batuan berkisar 1-30 Ωm dengan jenis batuan tanah penutup, pasir lempungan, lempung pasiran, pasir, lempung/tufaan. Airtanah bebas (unconfined aquifer) terletak pada lapisan lempung pasiran dan pasir lempungan dengan kedalaman 3-30 m bawah muka tanah (bmt) setempat, ketebalan aquifer 7-20 m. Airtanah tertekan (confined aquifer) terdapat pada kedalaman lebih dari 60 m bawah muka tanah (bmt) dengan ketebalan aquifer lebih dari 40 m tersusun dari pasir lempungan, lempung pasiran hingga pasir. Konduktivitas hidrolik akuifer bebas dan akuifer tertekan mempunyai nilai yang sama yaitu sebesar 20 m/hari. Perhitungan potensi airtanah yang didapatkan dari persamaan Darcy yaitu airtanah bebas sebesar 31,687 m3/hari atau 0.37 m3/detik dan airtanah tertekan sebesar 99,382 m3/hari atau 1.15 m3/detik.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2271]