Sintesis dan Aplikasi Surfaktan-Surfaktan Berbasis Minyak Sawit dalam Formulasi Insektisida Emulsifiable Concentrate (EC) dan Nano Emulsifiable Concentrate (Nano EC).
Abstract
Pestisida diformulasikan untuk menjaga bioaktivitas bahan aktif dan meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kepraktisan dalam aplikasi. Umumnya bahan aktif pestisida kurang larut dalam air sehingga membutuhkan adjuvant untuk membantu dispersi yang lebih baik dalam air. Surfaktan merupakan adjuvant yang penting untuk meningkatkan kelarutan formulasi insektisida dalam air. Surfaktan dari minyak sawit berpotensi digunakan dalam formulasi insektisida, salah satu jenis pestisida. Surfaktan dari minyak sawit memiliki keunggulan seperti tingkat toksisitas rendah dan biodegradable. Surfaktan yang dikembangkan adalah surfaktan nonionik dan kationik yang berfungsi sebagai agens penurun tegangan permukaan, pembasah, dan pendispersi.
Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik sifat fisiko-kimia surfaktan nonionik dan kationik, mendapatkan prototipe formulasi insektisida EC dan nano EC dengan sifat fisik terbaik, dan mengetahui efektifitas formulasi yang dikembangkan terhadap mortalitas larva ulat grayak, Spodoptera litura.
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik surfaktan DEA dan CTAC berturut-turut adalah densitas 0.9762 dan 0.9946 g/cm3, tegangan permukaan 27.16 dan 21.41 dyne/cm, sudut kontak 18.18º dan 20.39º, pH 7.62 dan 5.89 serta viskositas sebesar 257.35 dan 27.65 cP. Formulasi insektisida yang dikembangkan adalah formulasi EC. Formulasi-formulasi yang dikembangkan mengandung konsentrasi bahan aktif sebesar 15% dan 20%, persentase surfaktan nonionik 4%, 5% dan 6%, rasio surfaktan DEA dan APG sebesar 60:40, 50:50 dan 40:60 serta konsentrasi surfaktan kationik 1%. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik formulasi insektisida terbaik terdapat pada formulasi yang mengandung surfaktan nonionik 6% dengan rasio DEA dan APG 40:60. Sifat fisiko kimia formulasi insektisida terbaik dengan konsentrasi bahan aktif 15% dan 20% adalah densitas 0.9955 dan0.9954 g/cm3, pH 7.81 dan 7.57, tegangan permukaan 27.42 dan 25.38 dyne/cm, sudut kontak 35.81º dan 21.62º, serta ukuran partkel 4.64 dan 3.79 μm. Formulasi nano-EC dikembangkan dari formulasi insektisida EC terbaik dengan perlakuan konsentrasi bahan aktif 15% dan 20% serta waktu sonikasi 15, 30 dan 45 menit. Formulasi insektisida terbaik diperoleh dengan perlakuan konsentrasi bahan aktif 20% dan waktu sonikasi 45 menit. Sifat fisiko-kimia formulasi insektisida adalah densitas 0.9958 g/cm3, pH 7.85, tegangan permukaan 24.74 dyne/cm, sudut kontak 18.46º, serta ukuran partkel 0.75 μm. Konsentrasi formulasi EC terbaik yang mampu menghasilkan mortalitas larva tertinggi pada jam ke 24 adalah konsentrasi formulasi 0.2% dengan mortalitas larva untuk konsentrasi bahan aktif 15% dan 20% adalah 96%. Formulasi nano EC terbaik mampu menghasilkan persentase mortalitas larva tertinggi pada konsentrasi 0.2% setelah 24 jam perlakuan yaitu 98%.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2207]