Studi Populasi Oribatida pada Tiga Ekosistem Berbeda di PTPN VIII Cisarua Bogor Jawa Barat
View/ Open
Date
2019Author
Bria, Deseriana
Widyastuti, Rahayu
Santoso, Sugeng
Metadata
Show full item recordAbstract
Oribatida merupakan salah satu kelompok fauna tanah yang memiliki
peranan penting di tanah. Oribatida memiliki peran sebagai decomposer dan juga
dijadikan sebagai indikator dari suatu tanah yang sehat. Tujuan dari penelitian ini
adalah mempelajari kelimpahan dan keanekaragaman Oribatida pada tiga tipe
penggunaan lahan yang berbeda yaitu kebun teh, tumpang sari dan hutan sekunder
di PTPN VIII Cisarua Bogor Jawa Barat, serta mempelajari beberapa sifat tanah
pada tiga tipe penggunaan lahan tersebut. Pengambilan sampel tanah dilakukan
pada bulan Februari 2018. Pengambilan contoh tanah dan serasah pada setiap
penggunaan lahan dilakukan dengan menggunakan metode simple random
sampling dengan jarak 100 m, dan dari setiap lokasi diambil masing-masing 15
titik sampling. Contoh tanah dan serasah diambil menggunakan pipa paralon
berdiameter 20 cm sedalam 5 cm. Ekstraksi fauna tanah dilakukan dengan
menggunakan modifikasi Berlese Funel Heat Exstractor selama 7 hari dengan
suhu 300C-600C. Hasil ekstraksi contoh tanah dan serasah yang terkumpul berupa
Oribatida disimpan didalam botol berukuran 50 ml yang berisi alcohol 70%.
Identifikasi Oribatida dilakukan sampai tingkat famili dan indeks
keanekaragamannya ditentukan menurut Shannon’s diversity index.
Dari hasil penelitian pada tiga tipe penggunaan lahan yang berbeda,
ditemukan sebanyak 24 famili. Kelimpahan Oribatida tertinggi ditemukan pada
ekosistem hutan sekunder baik di lapisan tanah (410 individu m-2) maupun di
lapisan serasah (898 individu m-2). Kelimpahan famili Mesoplophoridae,
Scheloribatidae, Oppiidae dan Protoribatidae merupakan famili yang dominan
yang ditemukan diseluruh area baik di lapisan tanah maupun di lapisan serasah
dengan nilai masing-masing sebesar 490.4, 343.9, 159.2 dan 91.3 individu m-2.
Nilai indeks keanekaragaman Oribatida tertinggi ditemukaan pada ekosistem
tumpang sari 1.85 dan terendah di kebun teh 1.48. Dalam penelitian ini ditemukan
beberapa famili yang berperan sebagai decomposer (Pthiracaridae, Lohmanniidae,
Otopchepheidae, Galumnidae, Suctobelbidae dan Malaconothridae), decomposer
dan pemakan fungi (Eupthiracaridae, Hypoctonidae, Nanhermanidae,
Zetorchestidae, Mesoplophoridae, Scheloribatidae, Oppiidae dan Protoribatidae),
serta pemakan fungi (Mycpbatidae). Berdasarkan uji lanjut Dunn menunjukkan
bahwa ekositem hutan sekunder di lapisan serasah memiliki jumlah individu yang
paling tinggi dan berbeda nyata dengan ekosistem tumpang sari pada lapisan tanah,
kebun teh pada lapisan tanah dan hutan sekunder pada lapisan tanah. Sedangkan
ekosistem hutan sekundrer di lapisan serasah tidak berbeda nyata dengan
ekosistem kebun teh di lapisan serasah dan tumpang sari di lapisan serasah.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2272]