Kajian Fenologi Gugur Daun Pohon Deciduous dan Aplikasinya dalam Penataan Lanskap
View/ Open
Date
2019Author
Danniswari, Dibyanti
Nasrullah, Nizar
Sulistyantara, Bambang
Metadata
Show full item recordAbstract
Pemilihan jenis pohon dalam lanskap harus dikaitkan dengan karakteristik pohon tersebut. Salah satu karakteristik pohon yang belum banyak dipertimbangkan adalah dinamika musiman pohon. Dinamika musiman menggambarkan perbedaan visual pohon pada musim berbeda. Di iklim tropis, dinamika musiman pohon dapat berbeda antarspesies karena tidak semata-mata dipengaruhi oleh perubahan musim seperti di iklim subtropis. Untuk memanfaatkan dinamika musiman suatu pohon, diperlukan pemahaman tentang perubahan visual pohon dari waktu ke waktu. Fenologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari kejadian berkala dalam siklus hidup tanaman serta faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis periode gugur daun, tumbuh daun, dan perubahan warna beberapa spesies deciduous di iklim tropis, yaitu Ficus glauca (Liebm.) Miq, Terminalia catappa (Linn.), dan Cassia fistula (Linn.). Selain itu, tujuan lainnya adalah menganalisis peranan faktor iklim terhadap fenologi daun ketiga spesies tersebut dan menyusun rekomendasi penggunaannya ke dalam tatanan lanskap. Faktor iklim yang diteliti dalam studi ini meliputi suhu, kelembaban udara, lama penyinaran, radiasi matahari, curah hujan, hari hujan, dan kecepatan angin. Penelitian ini dilakukan di Kota dan Kabupaten Bogor dengan mengamati perubahan visual daun pohon setiap minggu selama enam bulan dari September 2016 hingga Februari 2017.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun F. glauca menggugurkan daunnya lebih dari sekali setahun. Kelebatan terendah daun pohon (68.47%) terjadi pada bulan Januari dan tertingginya pada bulan Oktober (89.50%). Perubahan warna daun F. glauca berkisar dari gradasi kuning hingga hijau. Puncak perubahan warna dan gugur daun T. catappa terjadi pada bulan Januari dengan persentase kelebatan daun 83.67%. Saat berubah warna, daun T. catappa berubah dari hijau tua menjadi oranye atau merah. Jumlah daun C. fistula terus meningkat selama pengamatan bulan September–Februari (69.72%–95.06%) sehingga puncak masa gugur daun diduga terjadi sebelum September. Warna daun C. fistula tidak berubah nyata, melainkan hanya berkisar pada gradasi hijau muda hingga tua.
Fenologi pohon dipengaruhi oleh faktor genetik pohon dan iklim. Dari segi iklim, fenologi daun pohon yang diamati dipengaruhi oleh curah hujan dan lama penyinaran matahari. F. glauca secara signifikan dipengaruhi oleh curah hujan pada bulan sebelumnya. Pada saat curah hujan bulan sebelumnya turun, jumlah daun pada pohon semakin sedikit. T. catappa dan C. glauca secara signifikan dipengaruhi oleh lama penyinaran matahari. Pada T. catappa, saat panjang hari meningkat, daun pada pohon semakin banyak, sedangkan pada C. fistula, saat panjang hari meningkat, daun pada pohon semakin sedikit. Tidak ditemukan adanya unsur iklim yang mempengaruhi perubahan warna daun secara signifikan. Dalam lanskap, penggunaan spesies pohon deciduous dapat diatur agar fase fenologi tanaman terjadi pada waktu berbeda sehingga lanskap memiliki daya tarik berbeda sepanjang tahun. Baik pada lanskap mikro maupun makro, pohon deciduous sebaiknya ditanam secara massal agar efek visual musimannya dapat dilihat jelas.
Collections
- MT - Agriculture [3787]