Respon Pertumbuhan Tanaman Kehutanan pada Area Rehabilitasi Lahan dengan Jenis Tanah yang Berbeda di Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah.
View/ Open
Date
2019Author
Fathia, Arin Annisa
Hilwan, Iwan
Wibowo, Cahyo
Metadata
Show full item recordAbstract
Kebakaran hutan dan lahan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem hutan.
Kebakaran yang terus berulang menyebabkan suksesi secara alami menjadi
terganggu. Oleh karena itu, untuk memperbaiki dan meningkatkan kembali
produktivitas lahan pasca kebakaran di Kalimantan Tengah, perlu dilakukan
rehabilitasi lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis morfologi tanah,
sifat fisik dan kimia tanah pada masing-masing jenis tanah, menganalisis respon
pertumbuhan tanaman kehutanan pada masing-masing jenis tanah dengan berbagai
teknik silvikultur yang diterapkan, dan mengidentifikasi gangguan kesehatan
masing-masing tanaman.
Penelitian ini terdiri atas enam kombinasi perlakuan, yaitu kontrol,
perlakuan pemberian dolomit, biochar dan kompos, serta perlakuan pemberian
dolomit dan NPK yang ditanam secara acak dan baris. Tanaman kehutanan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Paraserianthes falcataria, Antocephalus
cadamba, Acacia mangium, dan Campnosperma auriculata. Sampel tanah di lokasi
penelitian juga diambil untuk dianalisis sifat fisik dan kimianya di laboratorium.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah Podsol ditandai dengan adanya
horizon bawah penciri yaitu horizon E albik dan B spodik, tanah Acrisol ditandai
dengan adanya horizon argilik, sedangkan tanah Cambisol ditandai dengan adanya
horizon kambik. Tanah Podsol mempunyai tekstur pasir sampai lempung berpasir,
tanah Acrisol mempunyai tekstur klei sampai klei berdebu, dan tanah Cambisol
mempunyai tekstur tekstur lempung berpasir sampai lempung klei berpasir. Sifat
fisik tanah Cambisol (bulk density, porositas dan drainase tanah) lebih baik
dibandingkan tanah Acrisol dan Podsol. Ditinjau dari sifat kimianya, tanah
Cambisol dan Acrisol cenderung lebih subur dibandingkan dengan tanah Podsol.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemupukan berpengaruh
nyata terhadap pertambahan tinggi, diameter dan jumlah daun tanaman. Perlakuan
yang berpengaruh nyata pada tanah podsol adalah perlakuan pemberian dolomit,
biochar dan kompos yang ditanam secara acak dan baris. Pada jenis tanah Acrisol
perlakuan yang berpengaruh nyata adalah perlakuan pemberian dolomit dan NPK
serta perlakuan pemberian dolomit, biochar dan kompos yang ditanam secara acak
dan baris. Adapun pada jenis tanah Cambisol perlakuan yang berpengaruh nyata
adalah perlakuan pemberian dolomit dan NPK yang ditanam secara acak dan baris.
Pertumbuhan tanaman terbaik berturut-turut adalah A. mangium, P. falcataria, A.
cadamba, dan C. auriculata.
Gejala gangguan kesehatan yang ditemukan cenderung beragam pada
masing-masing tanaman. Gejala gangguan kesehatan yang ditemukan pada P.
falcataria adalah daun berlubang, pada spesies A. cadamba adalah daun berlubang
dan nekrosis, pada A. mangium adalah daun berlubang, embun jelaga, bercak daun
dan karat daun, dan pada C. auriculata adalah daun berlubang, klorosis dan nekrosis.
Collections
- MT - Forestry [1411]