Faktor-faktor yang Memengaruhi Penggunaan Agens Hayati oleh Petani.
View/ Open
Date
2019Author
Ratnaningrum, Ami Cahyani
Wiyono, Suryo
Kusumah, Yayi Munara
Metadata
Show full item recordAbstract
Isu keamanan pangan menjadi perhatian dalam pengembangan produk
pertanian karena jika penggunaan bahan-bahan kimia seperti pestisida, pupuk,
bahan pengawet lainnya di dalam proses produksi dan pascapanen tidak sesuai
aturan maka akan berdampak negatif pada manusia dan lingkungan. Sebagai
negara agraris, Indonesia harus mengikuti standar mutu dan standar keamanan
pangan yang diminta konsumen negara global, sehingga produk pertanian yang
kita ekspor dapat diterima di pasar global. Penggunaan agens hayati dalam usaha
tani diharapkan dapat mengatasi permasalahan organisme pengganggu tumbuhan
(OPT) yang terjadi di lapangan, sehingga produksi dan pendapatan petani
meningkat. Penggunaan agens hayati dalam bentuk biopestisida atau pestisida
biologi memberi banyak keuntungan untuk diterapkan petani karena mikroba
antagonis mudah untuk dikembangkan, mudah diaplikasikan, dan biayanya lebih
murah.
Penelitian bertujuan (1) untuk mengetahui status agens hayati di Indonesia,
(2) menganalisis faktor yang memengaruhi penggunaan agens hayati oleh petani,
dan (3) menganalisis hambatan teknis dan hambatan kebijakan yang dialami
peneliti dan produsen agens hayati di berbagai level dalam memproduksi agens
hayati.
Penelitian dilakukan bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2018 di
Kabupaten Tegal dan Kabupaten Nganjuk pada komoditas bawang merah, cabai,
dan padi. Penelitian dilaksanakan dengan metode survei. Pengumpulan data
primer diperoleh dari petani dengan purposive sampling melalui wawancara
menggunakan kuesioner terstruktur kepada 60 petani responden, wawancara
mendalam dengan narasumber dari peneliti, produsen agens hayati skala besar dan
kecil sebanyak 20 orang responden. Data sekunder meliputi monografi kabupaten,
data yang berkenaan dengan agens hayati. Analisis data dilakukan secara
deskriptif dan menguraikan informasi yang diperoleh dari para responden dan
narasumber. Data hasil kuesioner ditabulasikan dengan Microsoft Excel 2010 dan
diolah menggunakan SPSS versi 22.0. Untuk melihat hubungan antara variabel
terikat dengan variabel bebas dilakukan analisis Chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan agens hayati oleh petani
dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan pelatihan pembuatan agens hayati. Jenis
agens hayati yang banyak digunakan petani reponden yaitu Trichoderma spp.
yang berasal dari Pos Pelayanan Agens Hayati setempat. Beberapa kendala dalam
diseminasi pengembangan agens hayati berbahan dasar mikroba di Indonesia
antara lain berasal dari petani, peneliti di lembaga penelitian dan perguruan tinggi,
perusahaan produsen, Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman
Pangan dan Hortikultura, dan Pos Pelayanan Agens Hayati.
Collections
- MT - Agriculture [3772]