Kelembangaan PHBM Tanaman Kopi di Bawah Tegakan di RPH Logawa, BKPH Banjaran, KPH Bandung Selatan.
Abstract
BKPH Banjaran terbagi menjadi empat RPH, yang salah satunya adalah RPH
Logawa yang melakukan kegiatan PHBM tanaman kopi di bawah tegakan di Desa
Campakamulya. Kelembagaan yang berlangsung akan mempengaruhi kinerja dan
sistem pengelolaan tanaman kopi. Tujuan penelitian adalah (1) mendeskripsikan
kelembagaan pengelolaan tanaman kopi di bawah tegakan, (2) mendeskripsikan
sistem pengelolaan tanaman kopi, (3) mendeskripsikan kinerja pengelolaan
tanaman kopi di bawah tegakan di RPH Logawa. Kelembagaan pengelolaan
tanaman kopi di bawah tegakan melibatkan beberapa aktor antara lain Perhutani,
petani kopi, LMDH, dan tengkulak. Aturan dalam pengelolaan tanaman kopi diatur
dalam Perjanjian Kerjasama (PKS). Aturan mengenai hak dan kewajiban yang
sudah diatur di dalam PKS banyak yang tidak berjalan. Pengelolaan tanaman kopi
yang dilakukan oleh petani kopi dimulai dari pengolahan tanah sampai dengan
pemasaran hasil panen yang dijual kepada tengkulak dalam bentuk buah kopi (ceri).
Kinerja dari jumlah tanaman kopi yang ditanam belum optimal. Tanaman kopi yang
ditanam belum berproduksi pada semua petak yang dikerjasamakan. Implementasi
bagi hasil yang dilakukan belum berjalan dengan baik disebabkan oleh lemahnya
pengawasan dan kurangnya kesadaran petani kopi untuk membayar bagi hasil.
Kata kunci: kelembagaan, kinerja, pengelolaan.
Collections
- UT - Forest Management [3059]