Kombinasi Induksi Hormon PMSG, Antidopamin, Kunyit dan Kuda Laut pada Pakan terhadap Reproduksi Ikan Botia Chromobotia macracantus.
View/ Open
Date
2019Author
Setiowibowo, Catur
Sudrajat, Agus Oman
Carman, Odang
Nurilmala, Mala
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan botia Chromobotia macracanthus sebagai komoditas unggulan ikan
hias air tawar yang mempunyai pertumbuhan yang lambat dan masih tergolong
ikan yang sulit dibudidayakan. Reproduksi pada ikan diatur oleh kelenjar endokrin
yang terdiri dari hipotalamus, pituitary dan gonad. Dalam proses reproduksi
selain kelenjar endokrin, sinyal lingkungan memegang peranan penting untuk
mengaktivasi hormon reproduksi gonadotropin. Namun dalam sistem budidaya
sinyal lingkungan dapat menjadi faktor pembatas pada sistem reproduksi sehingga
dapat menghambat proses pematangan gonad dan tidak dapat memijah secara
alami. Untuk meminimalisasi peran sinyal lingkungan dalam sistem reproduksi
ikan di wadah budidaya, rekayasa hormonal dengan induksi hormon dan
suplementasi nutrisi merupaka salah satu cara untuk mempercepat proses
reproduksi.
Perkembangan pasar botia tidak sejalan dengan perkembangan teknologi
reproduksi ikan botia, sehingga saat ini pasar dipenuhi dengan hasil tangkapan
dari alam. Hal ini mengakibatkan terjadinya kelangkaan populasi ikan botia di
alam apabila teknologi dan aspek reproduksi ikan botia tidak segera diatasi.
Produksi berkelanjutan terhadap ikan botia telah menjadi hal yang penting untuk
dilakukan. Manipulasi hormonal dan suplementasi pakan dapat meningkatkan
kinerja reproduksi ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran induksi
hormonal PMSG+Antidopamin, suplementasi kunyit dan kuda laut dalam
mempercepat pematangan gonad ikan botia
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) Faktorial dengan menggunakan tiga faktor yaitu faktor hormon PMSG+
Antidopamin (Oodev® 0.5 mL kg-1 bobot ikan), faktor tepung kunyit (0; 2.5; 5 g
kg-1 pakan) dan faktor tepung kuda laut (0; 2.5; 5 g kg-1 pakan). Ikan uji yang
digunakan adalah 135 ekor ikan botia betina dengan panjang 10-15 cm berasal
dari koleksi BPBAT Sungai Gelam Jambi. Masing-masing perlakuan diulang
sebanyak 15 ulangan individu. Pemeliharaan induk botia di dalam jaring
70x60x50 cm sebanyak 9 unit untuk masing-masing perlakuan dan ditempatkan
dalam bak terpal ukuran 300x200x70 cm. Pemberian pakan dilakukan secara
restricted sebanyak 5% bobot tubuh dan diberikan pada pagi dan sore hari.
Kualitas air dijaga pada kondisi optimal dengan sistem resirkulasi dan secara
berkala dipaparkan sinar ultraviolet untuk sterilisasi bakteri sebagai pencegahan
penyakit. Manipulasi lingkungan dibuat dengan kondisi ruangan tertutup dengan
intensitas cahaya yang redup dan pemberian lampu warna merah 5 watt untuk
menyesuaikan kondisi seperti di alam.
Hasil penelitian menunjukan pada hari ke-84 merupakan puncak
konsentrasi estradiol dalam plasma darah dan perlakuan tertinggi terdapat pada
perlakuan Oodev 0.5 mL kg-1 bobot tubuh dengan kombinasi kunyit 2.5 g kg-1
pakan dan kuda laut 2.5 g kg-1 pakan (K2.5KL2.5) sebesar 326.50±9.52 pg mL-1
meningkat 1027.27% dari konsentrasi awal. Puncak hormon testosteron terjadi
pada hari ke-42 dengan perlakuan Oodev, kunyit 2.5 g kg-1 dan kuda laut 5 g kg-1
dalam pakan (K2.5KL5) sebesar 3.215±0.013 ng mL-1. Pemberian perlakuan
Oodev, kunyit 2.5 g kg-1 dan kuda laut 2.5 g kg-1 menunjukkan hasil tertinggi
pada Hepatosomatik Indek (HSI) sebesar 1.36±0.12 % dan Gonadosomatik Indek
(GSI) sebesar 3.593%. Perlakuan Oodev 0.5 ml kg-1 bobot tubuh, kunyit 5 g dan
tepung kuda laut 2.5 g kg-1 dalam pakan memiliki diameter telur tertinggi
0.72±0.12 mm. Dari hasil pengukuran diameter, perkembangan oosit dan histologi
telur telah memamasuki fase Vitellogenic dan menuju tahap maturasi (TKG IV).
Pertumbuhan harian (GR) ikan botia selama pemeliharaan 105 hari
menunjukkan perlakuan pemberian suplementasi kunyit pada pakan tidak
memberikan perbedaan yang signifikan (P>0.05), sedangkan pemberian kuda laut
berpengaruh terhadap pertumbuhan harian ikan botia dengan selang kepercayaan
95% dengan kisaran pertumbuhan harian (0.3-0.4 g hari-1). Laju pertumbuhan
spesifik (SGR) antara 0.14–0.17 % hari-1 dan efisiensi pakan pada ikan botia
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada setiap perlakuan (P>0.05)
antara 3.12-6.25%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa induksi Oodev 0.5
mL kg-1 bobot tubuh, suplementasi kunyit 2.5 g kg-1 dan kuda laut 2.5 g kg-1
dalam pakan dapat meningkatkan respon hormon reproduksi dan mempercepat
pematangan gonad ikan botia Chromobotia macracanthus.
Collections
- MT - Fisheries [3026]